Pelatih Lazio Baroni Respons Kontroversi Kartu Merah dan Isu Rasial di Twente

Jumat, 25 Oktober 2024 – 05:34 WIB

Wasit Montenegrin Nikola Dabanovic memberi kartu merah ke kiper Jerman Twente Twente #01 Lars Unnerstall (2R) di pertandingan FC Twente Enschede dan SS SS dan SS Lazio di Stadion Twente FC pada 24 Oktober 2024. (Foto: AFP)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Pelatih Lazio, Marco Baroni, mengakui bahwa kartu merah awal yang diterima kiper FC Twente, Lars Unnerstall, berperan penting dalam kemenangan timnya 2-0 di laga Liga Europa, Jumat (25/10/2024) dini hari WIB. 

Meski begitu, ia menegaskan bahwa “serangan adalah pertahanan terbaik,” dan memberikan pujian kepada timnya yang mampu memanfaatkan situasi tersebut dengan baik. Kemenangan ini mengukuhkan Lazio di puncak klasemen Grup Liga Europa.

Pertandingan di Grolsch Veste Stadium, Enschede, dimulai dengan intensitas tinggi, dan pada menit ke-11 Boulaye Dia berhasil mengecoh jebakan offside Twente sebelum dijatuhkan oleh Unnerstall. Wasit tidak ragu mengeluarkan kartu merah untuk kiper Twente, membuat tim tuan rumah bermain dengan 10 pemain selama 80 menit.

Meskipun unggul jumlah pemain, Lazio gagal memanfaatkan banyak peluang dan hanya mencetak dua gol, masing-masing dari Pedro dan Gustav Isaksen, untuk mengunci kemenangan. Gol Pedro tercipta pada menit ke-35 setelah umpan Matias Vecino, sementara gol Isaksen datang di menit-menit akhir pertandingan.

Baroni Puji Kematangan Pemain

Advertisement

Dalam wawancaranya dengan Sky Sport Italia, Baroni memuji persiapan timnya untuk menghadapi situasi sulit di markas Twente, yang terkenal dengan atmosfer “panas.” 

“Ini pertandingan yang rumit, dan saya meminta para pemain untuk menunjukkan kedewasaan, terutama setelah unggul jumlah pemain. Kami harus membunuh pertandingan ini dan tetap fokus,” ungkap Baroni.

Baroni juga memberikan pujian kepada Samuel Gigot, yang baru saja pulih dari cedera dan menjalani debutnya di lini pertahanan Lazio. 

“Samuel punya karakter dan karisma. Dia akan memberikan banyak kontribusi untuk tim ini,” tambahnya.

Serangan Sebagai Bentuk Pertahanan

Baroni menegaskan bahwa pendekatannya dalam pertandingan ini adalah menjaga tim tetap menyerang, meski sudah unggul. 

“Saya suka tim yang memainkan bola dengan baik. Ketika kami memperlambat tempo, Twente mencoba bangkit. Saya tekankan bahwa empat pemain depan harus bekerja sama dan turun membantu pertahanan,” jelas Baroni. Filosofi ini juga mendapat sambutan positif dari para penyerang Lazio, termasuk Isaksen, yang menyukai pendekatan taktis Baroni.

Pelecehan Rasial Terhadap Loum Tchaouna

Di tengah kemenangan ini, ada insiden tak menyenangkan ketika Loum Tchaouna menunjukkan kemarahan setelah gol kedua Lazio. Menurut Baroni, Tchaouna mengaku mendengar pelecehan rasial berupa suara monyet dari penonton. 

“Tchaouna sangat marah, dan saya memutuskan untuk menariknya keluar setelah dia melaporkan insiden tersebut kepada staf kami. Wasit keempat juga mengakui situasi tersebut,” kata Baroni.

Kemenangan ini menempatkan Lazio di puncak klasemen Liga Europa, unggul selisih gol dari Tottenham Hotspur dan RSC Anderlecht, yang juga meraih tiga kemenangan dari tiga pertandingan.

Topik

BERITA TERKAIT