Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan menggelontorkan dana sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan tiap unit Koperasi Desa Merah Putih.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, dana itu akan dialokasikan untuk beberapa mata anggran pembangunan koperasi Desa Merah Putih.
“Satu koperasi Rp5 miliar itu ada komponennya. Ada bangun gudangnya, ada bangun cold storage-nya, ada bangun grei-nya, terus ada truck. Paling enggak ada dua truk dan bengkel,” kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).
Nantinya, Koperasi Desa Merah Putih akan tersebar di 70.000-80.000 desa se-Indonesia. Dimana anggaran tersebut diberikan dengan skema cicilan 3-5 tahun.
Program ini akan didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan Bank Himbara, untuk memastikan kelancaran pendanaan dan implementasi di lapangan.
Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih, pemerintah berharap ekonomi pedesaan dapat tumbuh lebih pesat, distribusi hasil pertanian lebih merata, dan kesejahteraan masyarakat desa meningkat secara signifikan.
“Gini, inilah bentuk dari kepedulian negara untuk membantu. Ini kan financing, bukan dikasih loh. Dipinjamkan, dengan skema-skema yang nanti kita diskusikan lebih lanjut dengan pihak-pihak perbankan,” ujarnya.
Akan tetapi, Budi Arie belum mau mengungkap siapa saja yang akan membantu mendanai proyek tersebut. Ia hanya mengeklaim Himbara yang tentu akan memberikan dukungan pembangunan Koperasi Desa Merah Putih tersebut.
“Ya, namanya Himbara ya sebut saja. Kamu kan lebih tahu dari saya, Himbara itu siapa saja,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi baru saja dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana. Rupanya pemanggilan tersebut dalam rangka menindak lanjuti progres dari program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Usai pertemuan, Budi Arie mengungkap, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan.
“Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih itu, yang pertama itu untuk kepentingan masyarakat desa. Karena di Koperasi Desa Merah Putih itu untuk memutus mata rantai kemiskinan di desa dan juga bagaimana masyarakat desa bisa meningkat penghasilannya” kata Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi baru saja dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana. Rupanya pemanggilan tersebut dalam rangka menindak lanjuti progres dari program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Usai pertemuan, Budi Arie mengungkap, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan.
“Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih itu, yang pertama itu untuk kepentingan masyarakat desa. Karena di Koperasi Desa Merah Putih itu untuk memutus mata rantai kemiskinan di desa dan juga bagaimana masyarakat desa bisa meningkat penghasilannya” kata Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Melalui kebijakan ini, kata dia, pemerintah berharap bisa mampu mengatasi jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa. Ia menegaskan koperasi ini akan memberikan akses permodalan yang lebih sehat dan berkeadilan bagi masyarakat desa.
“Pak Presiden tadi sampaikan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutuskan rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa. Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih yang salah satu unitnya ada unit simpan pinjam, masyarakat desa jauh lebih terbantu dari sisi pendanaan dan juga tidak terjerat lingkaran setan kemiskinan,” ujarnya.