Belanda baru baru ini mengumumkan alokasi dana sebesar 3 juta euro (sekitar Rp50,5 miliar) untuk bantuan pangan darurat bagi anak-anak di Jalur Gaza. Bantuan ini akan disalurkan melalui Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), sebagaimana dinyatakan oleh pemerintah Belanda, Kamis (26/9/2024).
Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda, Reinette Klever, di sela-sela Sidang Umum PBB di New York. Dalam pernyataannya, Klever menegaskan komitmen Belanda untuk mendukung upaya kemanusiaan di wilayah yang dilanda krisis tersebut.
“Pemerintah mengalokasikan 3 juta euro untuk bantuan pangan darurat bagi anak-anak kecil di Jalur Gaza. Kontribusi kemanusiaan ini akan disalurkan melalui organisasi PBB, UNICEF (Dana Anak-Anak PBB),” bunyi pernyataan tersebut.
Selain bantuan pangan, Belanda juga berencana memberikan kontribusi tahunan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada Januari mendatang. Pemerintah Belanda menilai bahwa UNRWA memainkan peran krusial dalam memberikan bantuan di Jalur Gaza, di mana krisis kemanusiaan terus memburuk dan banyak penduduk mengalami kekurangan pangan.
Situasi di Jalur Gaza semakin memburuk sejak 7 Oktober 2023, ketika Israel menghadapi serangan roket besar-besaran dari wilayah tersebut. Serangan ini diikuti oleh infiltrasi pejuang Hamas ke wilayah perbatasan Israel, yang mengakibatkan penembakan terhadap personel militer dan warga sipil serta penyanderaan lebih dari 200 orang. Insiden ini menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut laporan pihak berwenang.
Sebagai tanggapan, Pasukan Pertahanan Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi, yang mencakup serangan terhadap sasaran sipil di Jalur Gaza. Israel juga memberlakukan blokade total, menghentikan pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan ke wilayah tersebut.
Sejak dimulainya operasi militer ini, jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah melebihi 41.400 orang, dengan lebih dari 96.000 orang terluka. Wilayah tersebut kini terbagi menjadi bagian selatan dan utara, dengan operasi darat Israel yang sedang berlangsung di Rafah, yang dianggap sebagai benteng terakhir Hamas.
Langkah Belanda ini diharapkan dapat meringankan beban krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung di Jalur Gaza, terutama bagi anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan dalam situasi konflik ini.