ArenaOtotekno

Pemerintah Dorong Industri Game Nasional Kuasai Pasar Dalam dan Luar Negeri

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan bahwa pemerintah mendorong industri game nasional menguasai pasar dalam negeri dan luar negeri, salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021.

“Kita ingin melihat para pelaku industri game dalam negeri dapat menguasai pangsa pasar yang lebih besar di negeri sendiri, dapat menciptakan produk-produk game yang bisa bersaing dengan pengembang game global, dan membuka mata dunia bahwa Indonesia bukan sekadar pasar tapi juga pemain penting dalam tatanan industri game dalam negeri maupun luar negeri,” kata Johnny dalam siaran persnya.

Dalam IGDX 2021 terdapat empat kegiatan utama, yaitu IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career, dan IGDX Conference. Setiap kegiatan melibatkan banyak pihak dari pelaku industri game, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Johnny berharap gelaran tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengembang game lokal untuk mencari informasi, ilmu pengetahuan, dan jejaring baru.

Dia juga mendorong para pelaku industri game Indonesia untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dan mendapatkan pendanaan.

“Saya berharap teman-teman mampu mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan untuk membuat produk permainan atau game yang lebih berkualitas juga meningkatkan kapasitas perusahaan yang teman-teman miliki,” ucap Johnny.

Menurut dia, pelibatan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dalam IDGX merupakan upaya kolaborasi agar kegiatan berlangsung semakin variatif, inovatif, dan kreatif.

Lebih dari itu, Johnny mengharapkan penyelenggaraan IGDX 2021 dapat menjadi penghubung bagi talenta Indonesia di bidang game agar dapat menemukan tempat untuk mengembangkan diri dan membangun ekosistem game dalam negeri.

“Saya akan terus mendorong dan mengawasi agar program ini dapat terlaksana dengan sebagaimana seharusnya dan terselenggara sesuai dengan target dan tujuan yang telah ditetapkan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Johnny turut mengapresiasi IGDX Conference 2021 yang berlangsung secara hybrid. Menurutnya, sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2019, IDGX bisa menjadi wadah bertemunya pelaku industri game global dengan industri game lokal.

Selain itu, IDGX juga dinilai menjadi sarana peningkatan kualitas SDM industri game Tanah Air dan wadah untuk menampilkan karya industri game dalam negeri.

“Dari laporan yang kami terima, bahwa dari peserta yang hadir saat penyelenggaraan IGDX di tahun 2019, sebanyak 66,1 persen di antaranya merupakan kalangan profesional. Peserta terbanyak kedua dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebanyak 16,1 persen,” kata dia.

Johnny menilai pencapaian itu menunjukkan target peserta sudah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu memfasilitasi pengembang game profesional dan pelajar agar dapat meningkatkan kemampuan serta memperluas jejaring.

Dia menambahkan bahwa saat ini Indonesia merupakan pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-17 dunia. Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer. Namun faktanya, pada tahun 2020, baru 0,4 persen industri lokal yang berkecimpung di pasar game Indonesia.

Johnny berharap kegiatan IGDX 2021 dapat membangkitkan optimisme pengembang gim dan perusahaan gim dalam negeri agar bisa lebih berkembang.

“Saya berharap pengembang game dan perusahaan pengembang game yang dimiliki anak bangsa dapat berkembang dan bersaing dengan pelaku industri game secara global,” kata dia.

Dalam IDGX virtual tahun ini sebanyak 40 peserta pameran menyajikan produk game lokal. Sepuluh peserta di antaranya merupakan mitra dari universitas dan perusahaan game luar negeri. Pada hari pertama yang dibuka Sabtu (20/11/2021), tercatat sebanyak 1.124 peserta hadir dalam platfom virtual IGDX.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button