Market

Pemerintah Ingin Bentuk Direktorat HSSE di Pertamina, DPR Dukung tapi..

Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, menanggapi rencana pemerintah membentuk Direktorat Health, Safety, Security and Environment (HSSE) di Pertamina. Mulyanto melihat pembentukan itu harus dibuat berdasarkan kompetensi dan kapabilitas personal yang mumpuni, bukan berdasarkan pesanan.

“Pembentukan yang berlandaskan titipan pihak tertentu, akan menaburkan tujuan utama pembentukan direktorat ini, sehingga maksud pembentukan jadi tidak tercapai,” Mulyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (22/3/2023).

Menurutnya, inisiasi Direktorat HSSE seharusnya dilakukan sejak lama. Perusahaan sebesar Pertamina yang sarat risiko jangan sampai mengabaikan potensi risiko.

“Perusahaan tambang yang lebih kecil saja memiliki Direktorat HSSE. Bahkan ada yang secara eksplisit dengan nomenklatur Direktorat Manajemen Risiko dan HSSE. Ini kan merupakan cermin perhatian mereka terkait manajemen risiko,” tuturnya.

Ia mendesak Pertamina segera membentuk direktorat ini dan menguatkan manajemen risiko di lingkungan kerjanya. Mulyanto berharap dengan pendirian Direktorat HSSE ini kondisi zero accident benar-benar terwujud. Jangan seperti sekarang ini yang terjadi kebakaran kilang setiap empat bulanan.

“Kita prihatin bila Pertamina terus menerus mengalami kecelakaan kilang. Sebab hal itu bukan hanya dapat merugikan Pertamina secara material tapi juga nonmaterial. Citra Pertamina di hadapan perusahaan-perusahaan migas dunia akan jelek dan dipandang tidak profesional,” jelasnya.

Selain itu, Mulyanto juga berharap pembentukan Direktorat HSSE Pertamina dapat disinergikan dengan unit kerja sejenis sehingga tidak tumpang tindih, termasuk dengan Komite Risiko yang dipimpin oleh Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Agar tidak mudah diintervensi pihak manapun Direktorat HSSE Pertamina juga harus diberi standard operational procedure (SOP) yang ketat dan kewenangan yang cukup. Sehingga tugas pengawasan bidang HSSE bisa dilaksanakan secara objektif,” tutup Mulyanto.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button