Komisi II DPR merampungkan pemilihan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengaws Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027. Pemilihan komisioner dua lembaga penyelenggara Pemilu itu dilakukan dengan mekanisme peringkat.
Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC), Zaenal A Budiyono mengatakan, anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2024 mempunyai tugas berat dalam menghelat pesta demokrasi rakyat tahun 2024 mendatang.
“Ini Pemilu pertama kali Pemilu serentak, Pemilu Presiden, Pemilu Legislatif dan juga Pilkada serentak. Saya kira punya tantangan tersendiri yang sangat kompleks. Kita butuh experience, kita berharap ketujuh orang yang terpilih ini yang dipilih dengan model baru yaitu peringkat, tidak lagi voting, tantangannya bagaimana membuat pemilu kredibel,” kata Zaenal kepada inilah.com, Kamis (17/2/2022).
Zaenal menambahkan, selama ini Pemilu mempunyai efek panjang dan dalam di tengah masyarakat yang berbeda pilihan politik. Menurutnya keterbelahan masyarakat saat dan pasca Pemilu tidak boleh lagi terjadi.
“Walau selama ini Pemilu demokratis, prosedural, tetapi sampai detik ini kadang-kadang masih ada keterbelahan di masyarakat. Dan keterbelahan itu kalau mau jujur juga imbas Pemilu lalu,” ujarnya.
Setop Keterbelahan Masyarakat
Tugas berat ini harus mampu diatasi oleh KPU-Bawaslu periode 2022-2027. Para penyelenggara Pemilu tidak hanya dituntut sukses menghelat pelaksanaan Pemilu, tetapi juga harus mampu menjaga situasi masyarakat.
“Jadi tugas KPU adalah menjaga marwah Pemilu sebagai forum rekrutmen politik, pergantian kepemimpinan secara konstitusional secara bermartabat dan juga legitimate,” tandas Zaenal yang juga pengajar di Universitas Al-Azhar ini.
Sebelumnya, Komisi II DPR RI menyelesaikan tahapan uji kelayakan dan kepatutan untuk calon anggota KPU dan Bawaslu RI masa jabatan 2022-2027 sejak 14-16 Februari 2022.
Nama-nama yang terpilih tersebut akan dibawa ke sidang paripurna DPR untuk ditetapkan. Kemudian daftar nama anggota KPU dan Bawaslu terpilih dikirim ke Presiden untuk dilantik.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)