Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya tengah memeriksa dan menyelidiki apakah pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Pernyataan singkat IDF tidak memberikan rincian mengenai operasi spesifik tersebut atau kapan operasi tersebut dilakukan. Namun, Sinwar mungkin adalah salah satu dari tiga militan Palestina yang terbunuh.
IDF menyebut pada saat melakukan operasi di Jalur Gaza, tiga militan Palestina telah dibunuh dalam bentrokan senjata. Israel tengah memeriksa kemungkinan salah satunya adalah Yahya Sinwar.
“Identitas teroris belum dapat dikonfirmasi,” ungkap pernyataan IDF, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Jumat (18/10/2024).
“Di gedung tempat para teroris dilenyapkan, tidak ada tanda-tanda keberadaan sandera di daerah tersebut,” tambah pernyataan itu.
Sementara itu, para menteri kabinet keamanan Israel telah diberitahu bahwa Yahya Sinwar kemungkinan besar telah tewas. Saat ini bukti DNA sedang diperiksa dalam penyelidikan Sinwar
Israel menuduh Sinwar, 61 tahun, sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang yang sampai saat ini sedang berlangsung. Dia bersama dengan panglima militer Hamas Mohammed Deif menjadi ‘arsitek’ dalam serangan dadakan yang mengejutkan dunia itu.
Militer Israel mengatakan Deif tewas dalam serangan awal tahun ini meskipun kelompok Palestina belum mengkonfirmasi hal tersebut.
Yahya Sinwar pada Agustus lalu menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh di Iran pada 31 Juli. Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.
Serangan Hamas tahun lalu mengakibatkan kematian 1.206 orang di wilayah Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Sedangkan serangan militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.400 orang, mayoritas dari mereka adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.