Pemprov DKI Habiskan Rp596 Juta Tebus 177 Ijazah Siswa yang Punya Tunggakan Uang Sekolah


Staf Khusus (Stafsus) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Bidang Komunikasi, Chico Hakim mengungkap program tebus ijazah tahap I pada Jumat (25/4/2025) menghabiskan dana Rp596 juta.

Ijazah-ijazah yang tertahan itu adalah milik para siswa/siswi yang sudah lulus sekolah, namun masih punya tunggakan biaya sekolah.

“Telah dilaksanakan kegiatan penyerahan bantuan pendidikan penebusan ijazah tahap I kepada sebanyak 117 penerima bantuan dengan nilai Rp596.422.200 yang dilaksanakan di Auditorium Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan,” kata Chico kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).

Ia mengatakan program ini merupakan hasil kerja sama Pemprov DKI dengan Baznas-Bazis DKI Jakarta. Para alumni atau lulusan penerima manfaat menghadiri kegiatan penyerahan tersebut.

Chico menjanjikan akan ada program tebus ijazah tahap II dalam waktu dekat. Rencananya, ada 250 alumni yang akan menerima bantuan pendidikan ini.

“Untuk tahap II dengan calon penerima manfaat lebih kurang 250 lulusan, siap diserahkan paling lambat pada Minggu kedua Mei 2025,” ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut ijazah warga Jakarta dari berbagai jenjang pendidikan masih banyak yang harus diputihkan atau ditebus, sehingga program penebusan ijazah wajib untuk dilanjutkan.

“Saya sendiri juga kaget ternyata jumlahnya banyak banget. Memang banyak yang belum terlaporkan (ijazah yang ditahan),” kata Pramono di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

Sebelumnya pada 17 April 2025, Fraksi PDIP Wa Ode Herlina di hadapan puluhan anggota dewan dan Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengatakan Pemprov Jakarta memiliki pekerjaan rumah untuk mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem di Jakarta.

Diperkirakan ada 1.100 anak putus sekolah diseluruh wilayah DKI Jakarta. Di antara faktor tingginya anak angka putus sekolah adalah belum meratanya akses sekolah negeri di seluruh kelurahan di Jakarta serta belum efektifnya sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur zonasi.