News

Peneliti Terorisme: Bom Astana Anyar Bisa Menginspirasi Sel Teroris untuk Bergerak

peneliti-terorisme:-bom-astana-anyar-bisa-menginspirasi-sel-teroris-untuk-bergerak

Peneliti terorisme dan intelijen Ridlwan Habib mengingatkan, bom bunuh di Polsek Astana Anyar Bandung, bisa menginspirasi sel sel atau jaringan teroris yang lain untuk bergerak. Karena itu acara resepsi pernikahan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono perlu penerapan kewaspadaan tinggi.

Mungkin anda suka

“Kewaspadaan tinggi juga perlu dilakukan pada acara akad nikah dan resepsi putra Presiden Jokowi Kaesang yang akan berlangsung Sabtu dan Minggu nanti. Ya maksud saya dengan kewaspadaan tinggi itu adalah, jangan sampai peristiwa bom di Astana Anyar ini menginspirasi jejaring atau sel-sel lain di kota-kota lain termasuk di Solo dan Jogja karena ada acara besar,” kata Ridlwan Habib di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Menurut dia, resepsi pernikahan Kaesang pastinya akan dihadiri banyak tamu penting, VVIP, pejabat bahkan para duta besar.  “Jadi memang benar-benar harus pengamanan ekstra ketat termasuk screening terhadap tamu-tamu undangan. Ya saya kira kalau mengundang ribuan orang walaupun sudah dengan barcode undangan, tetap harus waspada,” kata dia.

Demikian pula, lanjut Ridlwan dengan acara panggung rakyat pasti akan dihadiri ribuan rakyat. Menurut dia jangan sampai kondisi tersebut dimanfaatkan sel-sel terorisme yang mungkin ada di Solo maupun daerah sekitar. “Ya tetap harus menjaga jangan sampai kemudian ada hal-hal yang tidak diinginkan, itu saja sih, bukan sesuatu yang (dilebih-lebihkan), hanya soal kewaspadaan saja,” kata dia.

Sementara itu, menurut dia pelaku aksi bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat diduga terkait jaringan ISIS, jika dilihat dari stiker di atas motor dan kertas yang berisi penolakan terhadap hukum demokrasi dan KUHP.

Pelaku diduga terkait dengan jaringan lama JAD yang berafiliasi ke ISIS, dari sisi pemilihan sasaran berupa polisi dan kantor polisi. Pola serangan kelompok JAD pro-ISIS selama ini menargetkan polisi , misalnya di Surabaya 2018, Medan 2019 dan di Polsek Daha Kalsel 2020. “Perlu segera diurai jaringan pelaku sebagai antisipasi dini,” ujarnya. (tar)

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button