News

Penembakan Ajudan Ferdy Sambo, Keluarga Brigpol J Dihantui Rasa Ketakutan

Hingga saat ini kasus penembakan yang menewaskan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat masih belum terungkap. Bahkan pihak keluarga korban mengaku tidak bisa tidur tenang dan terus dihantui rasa ketakutan.

Meski telah melewati lima hari usai peristiwa penembakan, namun keluarga korban masih terus dibayangi rasa yang mencekam. Pasalnya, kasus tewasnya Nopryansah melibatkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo serta istri jenderal bintang dua tersebut.

“Kasihan melihat keluarga itu. Mereka masih dicekam rasa ketakutan,” ujar salah seorang warga Jambi usai menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga korban.

Menurutnya, rasa ketakutan itu muncul setelah pihak keluarga tidak mempercayai keterangan dari pihak kepolisian mengenai penyebab tewasnya Yoshua. Terlebih lagi setelah WhatsApp keluarganya tidak lagi dapat digunakan.

Pihak keluarga mencurigai adanya dugaan peretasan terhadap ponsel serta media sosial yang disampaikan oleh ayah korban, Samuel Hutabarat. Dugaan peretasan itu lantaran seluruh anggota keluarganya secara tiba-tiba tidak lagi bisa menggunakan akun WhatsApp, mulai dari ayah korban, ibu korban dan juga kakak korban.

“Hp saya dan keluarga sudah diretas, ini ada apa? kata Samuel.

Sebelumnya nama Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terseret kasus penembakan ajudannya yang bernama Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat, karena aksi penembakan terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang berlokasi di Komplek Polri No.46, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Saat ini jenazah Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat telah dimakamkan kampung halamannya di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi pada Senin (11/7/2022).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button