News

Penerbangan Saudia Airlines Delay, Kemenag Jabar Minta Kompensasi untuk Jemaah

Keterlambatan atau delay penerbangan pesawat Saudia Airlines, yang mengangkut jemaah calon haji dari Embarkasi Jakarta-Bekasi, menuai protes dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam, mencatat bahwa penerbangan yang semestinya berangkat pada Kamis (25/5) pukul 09.20 WIB, baru bisa berangkat pada pukul 14.28 WIB.

“Kami merasa kecewa hal ini terjadi. Lebih buruk lagi, tidak ada koordinasi dari pihak Saudia Airlines dengan kami di pihak embarkasi. Kami baru tahu belakangan dan langsung menyampaikan protes,” ujar Ajam, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Ajam menjelaskan, jemaah dalam kelompok terbang (kloter) JKS-04, yang semestinya berangkat menggunakan pesawat Saudia Airlines pada Kamis (25/5) pukul 09.20 WIB, merasa lapar akibat penundaan penerbangan dalam waktu yang lama, dan maskapai tidak menyediakan makanan atau minuman.

Menurut Ajam, pihaknya telah menerima surat permohonan maaf dari pengelola maskapai Saudia Airlines terkait insiden ini.

“Namun, kami berharap Saudia Airlines tidak hanya meminta maaf. Mereka harus memberikan kompensasi kepada jemaah. Kami harap peristiwa seperti ini tidak terulang kembali,” tegas Ajam.

Dalam Undang-undang Penerbangan, disebutkan bahwa maskapai harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang akibat keterlambatan penerbangan, kecuali jika keterlambatan terjadi karena faktor cuaca dan teknis operasional.

“Ini termasuk penyediaan snack, makanan, bahkan kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp300.000 jika keterlambatan lebih dari 240 menit,” terang Ajam.

Manajemen Saudia Airlines telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Bekasi atas keterlambatan ini.

Dalam surat tersebut, Manajer Operasional PT Ayuberga GSIA Saudia Airlines, Riyan Abdul Fahmi, mengakui kelalaian dalam menangani keterlambatan ini.

“Saya, Riyan Abdul Fahmi, melakukan tindakan yang tidak semestinya. Saya tidak responsif dalam memberikan konsumsi akibat keterlambatan pesawat dengan kloter JKS-04,” tutur Riyan.

“Kesalahan ini tentu berdampak pada para jemaah haji pada 25 Mei 2023 yang mengalami kelaparan di Tanah Suci. Saya bertanggung jawab atas tindakan saya yang merugikan para jemaah haji. Saya memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” pungkas Riyan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button