Sebuah foto keluarga, botol minuman isotonik, serta beberapa mainan anak dan bantal, jadi barang bukti dalam kasus pembunuhan sadis empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Barang-barang tersebut, disita penyidik dari rumah kontrakan di Jagakarsa yang jadi lokasi penemuan empat mayat anak-anak pada Rabu (6/12/2023).
Sementara si tersangka, Panca Darmansyah (41), hanya tertunduk sepanjang konferensi pers dengan baju tahanan dan tangan terborgol.
Setelah menjelaskan kasus serta ancaman hukuman, polisi memberikan Panca kesempatan berbicara. Saat diberikan mikrofon, Panca terdiam sesaat, penyesalan jadi kalimat pertama yang keluar dari mulutnya.
“Sangat menyesal sebenarnya, kenapa saya masih hidup saja sih, jadi saya maunya ikut bersama anak-anak,” kata Panca di hadapan polisi, Kamis (21/12/2023).
Panca juga menjelaskan latar belakang dirinya tega menghabisi nyawa keempat anaknya.”Saya cemburu dengan istri saya karena dia melakukan perselingkuhan. Lihat dari chat Whatsapp lalu saya sempet telepon itu lakinya, tak lama diblokir. Di hari minggu saya hack IG istri saya baru saya lihat secara detail tak cuma 1 orang saja ada kisaran 3 orang yang seperti suami istri,” ungkap Panca masih tetap tertunduk.
Barang-barang pribadi yang jadi bukti pembunuhan, merupakan barang yang ditaruh Panca di sekitar jasad keempat anaknya.”Ini mainan diletakkan disekitar korban termasuk ini foto keluarga ditaruh di anak yang paling pertama kali (anak pertama),” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Kamis (21/12/2023).
Selanjutnya, polisi mengagendakan rekontruksi pembunuhan empat anak di Jagakarsa demi kepentingan pemberkasan dakwaan. Pasal berlapis disiapkan polisi untuk menjerat Panca dengan ancaman hukuman pidana mati.
Selanjutnya Panca dibawa untuk dilakukan penahanan. Polisi juga sudah melakukan tes kejiwaan terhadap Panca dan diputuskan tak ada kelainan mental dari pria 41 tahun tersebut.
Leave a Reply
Lihat Komentar