News

Pengamat: Airlangga Berpeluang Menangkan Pilpres 2024

Pengamat Universitas Pamulang Syam Batubara mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpeluang memenangkan Pilpres 2024.

Salah satu alasannya karena konstelasi politik yang berbeda dengan Pilpres 2014 dan 2019.

Mungkin anda suka

Orientasi Pemilih pada Pemilu 2024 menurutnya akan beralih pada kemampuan figur dalam mengatasi masalah perekonomian pasca COVID-19.

“Untuk itu dibutuhkan seorang figur yang mampu membangkitkan kondisi perekonomian nasional. Kemampuan itu ada pada Airlangga yang memang selama ini dikenal piawai dalam menangani masalah ekonomi. Apalagi posisinya yang saat ini menjabat Menteri Perekonomian,” katanya di Jakarta, Kamis (3/3/2022).

Apalagi menurut Dosen Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang ini, Airlangga dibesarkan oleh seorang ayah yang di masa pemerintahan Orde Baru ikut membangun perekonomian Indonesia dalam Kabinet Pembangunan. Kemudian saat ini dia juga dipercaya oleh pemerintahan Jokowi untuk menjaga perekonomian nasional.

“Jadi sudah sangat wajar apabila nantinya masyarakat banyak yang menginginkan pemimpin yang mampu mengatasi persoalan ekonomi yang mendera dunia termasuk Indonesia. Saya kira masyarakat sudah semakin cerdas dalam memilih siapa yang akan menjadi pemimpinnya pada 2024 mendatang. Tidak lagi akan memilih pemimpin yang hanya sekadar pintar menyampaikan jargon-jargon politik, tapi bagaimana mampu mengatasi kondisi perekonomian Indonesia,” tuturnya.

Untuk itu menurut Syam Batubara sangat tepat apabila survei yang dilakukan oleh Riset Citra Network Nasional (CNN) kembali menempatkan Partai Golkar di posisi pertama. Begitu juga Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai Top Of Mind.

“Partai Golkar mempunyai kualitas SDM yang sangat baik apabila dibanding partai yang lain. Sehingga Airlangga Hartarto dan Partai Golkar yang menurut survei CNN berada di posisi teratas tidak perlu diragukan,” tandasnya.

Dalam survei CNN itu, Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 21,8 persen responden. Posisi kedua Prabowo Subianto 15,3 persen, dan ketiga Ganjar Pranowo 8,1 persen responden. Selanjutnya Anies Baswedan yakni 7,5 persen, Gatot Nurmantyo 6,9 persen, Puan Maharani 6,1 persen, Muhaimin Iskandar 2,8 persen , Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen, Erick Thohir 2,1 persen, Sandiaga Uno 1,8 persen, dan responden yang tidak memilih 24,9 persen.

Sedangkan dari hasil temuan penelitian tentang preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari ini, Partai Golkar paling banyak dipilih sebagai Top of Mind dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,9 persen, disusul PDI Perjuangan 14,8 persen, Gerindra 14,2 persen, Demokrat 4,2 persen, Nasdem 3,9 persen, PKS 3,2 persen, PKB 3,2 persen, PPP 1,2 persen, PAN 1,1 persen, Perindo 1,1 persen, PRIMA 1,1 persen, Partai Buruh 1,1 persen, Garuda 1 persen, PSI 0,7 persen, PBB 0,6 persen, Gelora 0,6 persen, Hanura 0,6 persen, Ummat 0,2 persen, dan partai lainnya tidak memilih alias NIL. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak memilih 30,8 persen.

Survei dilakukan terhadap 2.140 responden memiliki confidence level 95 persen dan confidence interval 2,12 persen yang diambil dari 1.070 kecamatan di 34 provinsi di Indonesia. Dengan memperhatikan keseimbangan jumlah pemilih di setiap kecamatan pada Pemilu 2019. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 22 Januari hingga 6 Februari 2022.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button