Tak berlebihan Pekerja Migran Indonesia disebut sebagai pahlawan. Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat kontribusi Pahlawan Devisa ini dalam penurunan angka kemiskinan di Indonesia.
Kontribusi ini dilihat dari uang yang dikirim para pekerja migran kepada keluarganya di tanah air. Dengan adanya pekerja migran itu, kontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan sebesar 0,87-1,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan berdasarkan laporan Bank Dunia untuk kategori low skilled migrant dari Indonesia yang bermigrasi ke Amerika Serikat mampu meningkatkan penghasilan hingga 500 persen.
“Angka tersebut tentunya termasuk cukup tinggi dibandingkan dengan negara asal migran lainnya, yang tentu dipengaruhi juga oleh banyak faktor,” ujar Amalia dalam acara Pencanangan Kolaborasi Satu Data Migrasi Internasional untuk Indonesia Emas di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Sedangkan dari sisi remitansi atau transfer uang pekerja migran ke Indonesia, ujar Amalia, pekerja migran mampu mengurangi angka kemiskinan asal keluarganya tinggal. Sebab, dari uang yang dikirim itu mampu meringankan beban biaya hidup.
“Jadi artinya selain dia itu bermigrasi karena untuk kebutuhan hidupnya sendiri, untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Tetapi ternyata ini memberikan dampak lanjutan terhadap keluarga yang ditinggalkan. Karena gajinya ditransfer ke keluarganya tersebut dan keluarganya bisa keluar dari jebakan kemiskinan,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono mengatakan adanya pekerja migran itu mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 0,17 persen terhadap PDB RI.
“Kalau yang kontribusinya ke PDB, 0,87-1,07 persen ke PDB untuk kemiskinan. Melalui kolaborasi portal ini kita bisa untuk memetakan, belum dihitung secara detailnya, kontribusi di Bank Dunia cukup besar,” ujarnya.
Sementara arus remitansi atau pengiriman uang pekerja migran ke negara asalnya, diperkirakan hanya tumbuh 1,4 persen menjadi 656 miliar dollar AS pada akhir tahun 2023. Perkiraan ini sesuai laporan Migration and Development Brief 38 yang dirilis oleh Bank Dunia pada bulan Juni lalu.
Asumsi ini, disebabkan oleh aktivitas ekonomi di negara-negara sumber remitansi yang melemah sehingga membatasi pekerjaan dan perolehan upah bagi para pekerja migran.
Kemiskinan Turun
Dalam data terakhir BPS untuk persentase penduduk miskin bulan Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen poin terhadap di bulan September 2022 dan menurun 0,18 persen poin terhadap Maret 2022.
Adapun jumlah penduduk miskin di bulan Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang. Atau menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022 dan menurun 0,26 juta orang terhadap Maret 2022.
Sementara persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 7,29 persen, menurun dibandingkan September 2022 yang sebesar 7,53 persen. Sedangkan, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 12,22 persen, menurun dibandingkan September 2022 yang sebesar 12,36 persen.
Untuk rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia di bulan Maret 2023, memiliki 4,71 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.592.657 per rumah tangga miskin dalam sebulan.
Leave a Reply
Lihat Komentar