News

Penghuni Klaim Makin Gemuk karena Nyaman Dalam Kerangkeng Bupati Langkat

Penghuni klaim makin gemuk karena merasa nyaman dalam kerangkeng rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Penghuni klaim makin gemuk itu bernama Fredi Jonathan. Adapun soal kerangkeng ini mencuat tatkala Bupati Langkat terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (18/1/2022).

“Kalau menurut aku nyaman aku di situ. Karena makin sehat kuakui. Sehat, gemuk. Itu yang kualami,” kata Fredi di Kantor Camat Kuala, Langkat.

Fredi juga mengkliam hidupnya lebih teratur selama di dalam kerangkeng. Pasalnya semua semua harus mengikuti aturan yang baginya mengarahkan ke hal-hal yang lebih baik. Fredi sehari-sehari bertugas melakukan bersih-bersih.

“Semenjak aku di dalam itu kan, kita di situ dididik teratur, olahraga tiap pagi, aktivitas pun kita setiap pagi bersih-bersih kan di pinggir kolam itu saya nyapu-nyapu,” ungkap Fredi.

Jefri Sembiring, yang juga penghuni kerangkeng mengaku awalnya sebagai pecandu narkoba. Kini ia merasa makin sehat selama berada di dalam kerangkeng. Jefri juga memastikan tidak ada penyiksaan selama berada dalam kerangkeng

“Satu kerangkeng 14 orang, pecandu semua. Empat bulan makin gemuk,” ujar Jefri.

Sementara Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care, Anis Hidayah, menduga ada perbudakan modern di rumah Bupati Langkat terhadap pekerja sawit.

“Pertama, Bupati itu membangun semacam penjara ya, kerangkeng dalam rumahnya. Kedua, kerangkeng penjara itu digunakan untuk menampung pekerja usai pulang,” tuturnya.

Kemudian tidak punya akses untuk ke mana-mana. Mengalami penyiksaan hingga lebam dan luka. Pekerja sawit juga tak mendapat gaji, jatah makan pun hanya 2 kali sehari, hingga tertutupnya akses dengan dunia luar.

Temuan Polisi Soal Kerangkeng Bupati Langkat

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan informasi di lapangan kerangkeng manusia itu merupakan tempat penampungan orang. Khususnya yang kecanduan narkoba dan kenakalan remaja.

“Itu dibuat sejak tahun 2012 atas inisiatif Bupati Langkat yang ditangkap OTT KPK tersebut,” ujar Hadi Wahyudi.

Terbit juga telah mengaku tempat tersebut sudah ada selama kurang lebih 10 tahun dan berada tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ia memastikan pembinaan yang ia sediakan tersebut tidak memungut biaya alias gratis.

“Selama ini ada yang mengantarkannya, ada juga yang meminta jemput, untuk orang yang kecanduan narkoba ya. Itu gratis, kita yang menyediakan semuanya,” ungkap Terbit Rencana.

Adapun Terbit Rencana Perangin Angin merupakan politisi Partai Golkar. Ia menjabat Bupati Langkat sejak tahun 2019. Sebelumnya menjabat sebagagi Ketua DPRD Kabupaten langkat periode tahun 2014-2018. Terbit Rencana juga merupakan ketua MPC Pemuda Pancasila di Medan sejak 1997 hingga sekarang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button