Perlombaan teknologi pengisian daya super cepat smartphone tengah memanas. Beberapa ponsel bahkan mampu terisi penuh dalam waktu 10 menit, dan prototipe 300 watt yang lebih cepat tengah dikembangkan. Namun, apakah inovasi ini benar-benar dibutuhkan?
Inovasi memang menarik, terutama di tengah stagnasi industri smartphone. Namun, dengan angka pengisian daya yang semakin fantastis, ada baiknya kita mempertimbangkan sisi negatif dari pengisian cepat.
Samsung dan Google, meski merajai pasar, tertinggal dalam hal pengisian cepat. Ponsel mereka hanya mencapai 45W dan 27W. Sementara itu, Motorola dan OnePlus menawarkan pengisian 125W dan 100W. Realme bahkan meluncurkan GT3 dan GT5 dengan pengisian 240W. Redmi dan Infinix bahkan bereksperimen dengan pengisian 260W dan 300W.
Pengisian daya super cepat berdampak pada kapasitas baterai. Baterai yang mendukung pengisian cepat cenderung memiliki kapasitas lebih kecil karena elemen baterai yang lebih tebal. Sirkuit yang lebih kompleks juga mengurangi kepadatan energi baterai. Realme GT5, misalnya, mengorbankan 12% kapasitas baterai untuk mendapatkan pengisian 8 menit lebih cepat.
Semakin cepat pengisian daya, semakin kecil manfaat yang dirasakan. Perbedaan antara pengisian 1 jam dan 30 menit mungkin terasa signifikan, tetapi perbedaan 30 menit dan 15 menit mungkin tidak. Selain itu, sistem pengisian daya yang semakin kompleks memerlukan perhatian ekstra pada keamanan dan pengaturan suhu.
Pengisian cepat secara teori tidak merusak baterai jika diimplementasikan dengan baik. Namun, panas yang dihasilkan selama pengisian cepat dapat mempercepat degradasi baterai. Apakah setiap ponsel dengan pengisian cepat dirancang dengan baik untuk meminimalkan degradasi? Ini pertanyaan yang sulit dijawab.
OnePlus mungkin telah menemukan titik idealnya. OnePlus Nord 4 memiliki baterai 5500mAh yang dapat terisi penuh dalam 28 menit dengan pengisi daya 100W. Sayangnya, kecepatan ini hanya bisa dicapai dengan pengisi daya SuperVOOC 100W.
Standar USB Power Delivery mampu mencapai 100W sejak 2012, bahkan ditingkatkan menjadi 240W pada tahun 2021. Ini sudah cukup bagi kebanyakan orang dan menawarkan kompatibilitas luas. Namun, sebagian besar smartphone pengisian cepat hanya mencapai kecepatan puncak dengan pengisi daya khusus.
Inovasi pengisian daya super cepat menarik, tetapi apakah kita benar-benar membutuhkannya? Mungkin lebih baik bagi produsen smartphone untuk fokus pada kecepatan pengisian yang memadai dan solusi yang kompatibel daripada mengejar angka tertinggi.