Market

Penguatan IHSG Berlanjut di Sesi Dua, Tiga Saham Boleh Dilirik

Hingga penutupan sore nanti, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang berlanjut seiring dengan laju bursa regional. Indeks mendapat katalis positif dari data cadangan devisa. Tiga saham mendapat rekomendasi positif.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini IHSG berakhir menguat 0,43% ke level 7.171,89. Investor asing tercatat melakukan net sell hingga Rp106,45 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Sedangkan 5 saham yang ramai asing jual adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS siang ini berakhir melemah ke level 14.481 ketimbang hari sebelumnya di level 14.454. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) berakhir naik ke level 7,170% dari 7,112% pada hari sebelumnya.

Posisi Cadangan Devisa Jadi Katalis Positif

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini terlihat berhasil menguat meski sempat berada dalam kondisi melemah pada sesi pembukaan. “Pergerakan positif IHSG ini juga sejalan dengan bursa regional Asia lainnya yang juga terlihat bergerak dalam tren menguat,” katanya dalam ulasan yang rilis di Jakarta, Rabu (8/6/2022) siang.

Penguatan itu terjadi lantaran bank sentral India menaikkan suku bunga acuannya sesuai dengan ekspektasi pasar, yaitu dengan kenaikan 50 bps.

“Kembali ke IHSG di mana penutupan positif IHSG kali ini tampaknya dipengaruhi oleh sentimen positif dari domestic di mana kabar cadangan devisa bulan Mei yang hanya turun tipis, yaitu dari 135,7 miliar Dollar AS di bulan April menjadi 135,6 miliar Dolar AS di bulan Mei,” papar dia.

Hal tersebut, menurut Hendry, berhasil menghapus kekhawatiran akan posisi cadangan devisa yang berpotensi tergerus lebih dalam. “Kekhawatiran tersebut timbul karena pada bulan lalu Presiden Jokowi melarang ekspor CPO dan produk turunannya,” ucapnya.

Komoditas tersebut, menurut Hendry, merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara. Mengacu pada sentimen yang ada tersebut ia memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan tren positifnya pada perdagangan sesi kedua.

“Rentang pergerakan IHSG kami perkirakan akan berada di kisaran level support-resistance di 7.052-7.234,” ungkap Hendry.

Tiga Saham Pilihan Saat Penguatan IHSG Berlanjut

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham hari ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

“Saham BBCA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 7.400,” ucapnya.

Secara teknikal, support berada di 7.400 dan resistance di 7.875. Speculative buy untuk BBCA di level 7.500-7.575.

  1. PT Astra International Tbk (ASII)

“Saham ASII kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika mampu terus bergerak di atas level support kritikal 7.050,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 7.050 dan resistance 7.925. Rekomendasi speculative buy untuk saham ASII di level 7.150-7.325.

  1. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

“Saham BUKA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika mampu terus bergerak di atas level support kritikal 276,” ujarnya.

Secara teknikal, support berada di 276 dan resistance di 332. Rekomendasi speculative buy untuk saham BUKA di level 282-298.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button