Memasuki hari keempat menempati posko pengungsian para korban erupsi Gunung Semeru mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan gatal-gatal.
Kondisi ini terlihat di Pos Kesehatan Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) di Balai Desa Sumberwuluh dan pos kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso di depan posko pengungsian Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
Salah seorang dokter di Pos Kesehatan Baznas, Nur Aini mengatakan awalnya anak-anak mengalami gangguan pada lambung seperti kembung kemudian muntah dan demam ringan. Hari berikutnya mulai terjangkit ISPA dan gatal-gatal.
“Mungkin karena berada di ruang terbuka, ada debu seperti itu, penggunaan masker juga tidak mau,” katanya.
Menurutnya abu vulkanik sangat berbahaya bagi pernapasan karena sangat halus. Warga korban bencana diimbau untuk terus menggunakan masker.
Nur Aini menambahkan para pengungsi terutama anak-anak mengalami gatal-gatal disebabkan buruknya sanitasi air. “Banyak anak-anak yang mulai mengalami sakit perut, diare, dan gatal-gatal,” tambahnya.
Berdasarkan data yang tercatat jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Semeru sebanyak 4.250 orang yang tersebar di 19 titik di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Candipuro, Pasirian, dan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
Posko pengungsian yang ada di Kecamatan Candipuro di antaranya di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Dusun Kajarkuning di Desa Sumberwuluh dan Kantor Camat Candipuro.
Sementara posko pengungsian di Kecamatan Pasirian yakni di Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.
Sedangkan posko pengungsian di Kecamatan Pronojiwo di SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid di Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng di Desa Oro Ombo, Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2, dan rumah-rumah kerabat di Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus yang terletak di Desa Oro Oro Ombo.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)