Market

Pengusaha India Ajak Zulhas Promosikan CPO sebagai Nabati Sehat dan Aman

Selasa, 23 Agu 2022 – 12:19 WIB

Pengusaha India Ajak Zulhas Promosikan CPO sebagai Nabati Sehat dan Aman - inilah.com

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua dari kiri). (Foto: Humas Kemendag)

Para pengusaha India mengajak Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk mempromosikan penggunaan minyak sawit alias Crude Palm Oil (CPO) sebagai nabati yang sehat dan aman. Ini gara-gara maraknya kampanye negatif terhadap komoditas ini.

Ajakan tersebut datang dari para pelaku usaha dan produsen CPO India yang tergabung dalam Solvent Extractor Association dan India’s Vegetable Oils Producer Association. Pertemuan Mendag dengan perwakilan Asosiasi Pelaku Usaha India, yaitu Confederation of Indian Industry ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan misi dagang Zulhas, sapaan akrabnya, ke India Senin (22/8/2022).

Kampanye negatif itu, menurut para pengusaha sawit India cenderung mendiskreditkan produk berbahan baku minyak sawit.

“Indonesia dan India memiliki pasar yang besar, sehingga masih banyak potensi dan kerja sama sektor perdagangan antar dua negara yang bisa ditingkatkan untuk mencapai kerja sama ekonomi yang baik dan berkelanjutan, serta saling menguntungkan,” kata Mendag Zulhas dalam keterangannya kepada Inilah.com yang diterima di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Dalam kesempatan ini, Zulhas juga membahas kerjasama B to B dalam pengembangan perdagangan dan investasi kedua negara. Di antaranya, kerja sama di sektor infrastruktur, farmasi, otomotif, dan pelabuhan.

Pelaku usaha India meminta Indonesia untuk dapat meningkatkan kerja sama itu terlebih menjelang hand over keketuaan G20 dari Indonesia ke India.

Pada 2021, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$19,8 miliar atau naik 42,7 persen ketimbang tahun sebelumnya. Pada periode ini, pangsa pasar ekspor komoditas utama Indonesia ke negara Bollywood ini untuk komoditas batu bara mencapai 30 persen dengan nilai US$4 miliar.

Posisi tersebut disusul minyak sawit 13 persen (US$3,3 miliar), tembaga dan paduan besi 4 persen (US$940 juta), asam lemak 2 persen (US$308 juta), dan karet alam 2 persen (US$286 juta).

Selain itu, Zulhas mengundang pelaku usaha India menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang rencananya akan dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2022. Pameran terbesar di Indonesia ini akan kembali dilaksanakan secara luring setelah dua tahun dilakukan hanya secara daring.

“Sebelumnya, pada TEI 2019, tercatat sebanyak 263 buyers dari India hadir dan mencatatkan transaksi senilai US$96,71 juta, dan masuk dalam top five buyers and transaction. Diharapkan tahun ini, lebih banyak buyers India dapat datang ke pameran dan mendapat potensi kerja sama yang saling menguntungkan,” imbuh Mendag Zulhas.

Kegiatan misi dagang Mendag ke India diikuti 10 perusahaan Indonesia yang bergerak di berbagai sektor. Sektor-sektor tersebut, antara lain, CPO, bubur kertas dan kertas, furnitur, batu bara, dan perkakas plastik.

Turut hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk India dan Bhutan Ina Hagniningtyas Khrisnamurti dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button