Market

Pengusaha UKM dan IKM Bangkrut Rame-rame karena Serbuan Barang China

Produk impor menguasai pasar Indonesia, jangan dibantah lagi. Dari sekian banyak produk asing itu, rajanya dari China. Tak penting kualitas yang penting murah.

Banjirnya produk China membuat pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) hingga industri kecil menengah (IKM), menjerit. Produk China leluasa masuk ke pasar Indonesia melalui perdagangan digital alias e-commerce.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani bilang, barang-barang produk China dijual dengan sangat murah (dumping). Sehingga mereka dengan mudah menguasai pasar. “Jadi kami melihat masih banyak keluhan barang-barang dari luar khususnya Tiongkok, itu masih dijual dalam platform dengan harga yang sangat murah,” ujar Hariyadi dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Padahal, kata Hariyadi, pemerintah sudah membuat kebijakan penetapan bea masuk sebesar 7,5% untuk barang dengan nilai di atas USD75. Tapi, penerapannya belum menekan peredaran barang tersebut.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk menindak tegas pelaku dumping ini karena merugikan pelaku UKM dan IKM. “Jangan sampai terjadi unfair trade, jangan sampai ada ketidakadilan, jangan ada sampai yang melakukan dumping atau melanggar aturan-aturan sehingga dia bisa menjual dengan sangat murah padahal harusnya tidak seperti itu,” ujar Hariyadi.

Lebih lanjut, selain lebih tegas menindak maraknya barang murah asal China ini, Hariyadi juga meminta agar pemerintah mendukung UKM dan IKM untuk masuk ke ranah digital, mulai dari koordinasi dengan swasta untuk pengembangan digital hingga perluasan penyediaan elektronik dari pemerintah. “Misalnya akses untuk pembayaran elektronik, akses untuk pasar ini juga perlu didukung,” sebut Hariyadi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button