Hangout

Penipuan Kencan Online Paling Tinggi di Asia Tenggara

Banyak orang yang merayakan hari kasih sayang pada 14 Februari nanti, tapi Anda jangan sampai jadi korban penipuan kencan online. Karena jelang perayaan itu, publik disuguhkan sebuah film dokumenter “Tinder Swindler” soal aksi penipuan yang Simon Leviev lakukan kepada teman kencan yang dia temui melalui aplikasi kencan online.

Kaspersky dalam survei “Mapping a secure path for the future of digital payemnts in APAC” pada 2021, dikutip dari siaran pers, Rabu, menemukan hampir satu dari dua orang (45 persen) orang di Asia Tenggara kehilangan uang karena penipuan dari kencan online.

Jumlah kerugian yang diderita kurang dari 100 dolar Amerika Serikat, namun, penipuan meski kecil-kecilan ini terjadi pada berbagai kelompok usia.

Generasi baby boomer (kelahiran 1946-1964) dan di atasnya (1918-1945) paling sering menjadi korban penipuan kecil-kecilan ini, mencapai 33 persen. Rata-rata penduduk Asia Tenggara yang pernah menjadi korban penipuan kurang dari 100 dolar AS berjumlah 22 persen.

Temuan Kaspersky, hampir dua dari lima orang di kelompok usia paling senior pernah kehilangan antara 5.000 sampai 10.000 dolar AS karena ditipu teman kencan online.

Sementara sebagian kecil generasi Z (8 persen) pernah tertipu lebih dari 10.000 dolar AS karena kencan online.

Perusahaan keamanan siber ini melihat penipuan kencan online meningkat sejak 2020, ketika pandemi mewajibkan hampir semua kegiatan menggunakan internet termasuk untuk bersosialisasi.

Berhati-hati Jika Ingin Kencan Online

Peneliti di Kaspersky menemukan ciri-ciri yang ditemui pada pelaku kencan online, antara lain menunjukkan emosi yang kuat dalam waktu singkat dan cepat sekali beralih dari aplikasi kencan ke saluran pribadi.

Mereka ingin tahu banyak tentang korban karena semakin banyak mereka tahu, semakin mudah memanipulasi korban. Penipu kencan online sering memberikan cerita yang tidak konsisten dan seringkali tidak memiliki jejak digital.

Ketika meminta uang, mereka menggunakan kesulitan pribadi, misalnya keluarga sakit atau bisnis gagal.

Penipuan saat kencan online masih bisa kita hindari. Salah satunya dengan berhati-hati ketika menggunakan media sosial atau situs kencan online.

Urusan pertemanan di media sosial, ada baiknya tidak menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak kenal. Sementara di aplikasi kencan online, jangan mengungkapkan hal pribadi pada profil atau ketika baru berkenalan dengan teman baru.

Saat mengobrol dengan teman kencan, perhatikan apakah hal-hal yang dia ceritakan konsisten atau tidak.

Demi keamanan, hanya gunakan situs kencan yang terpercaya dan tetap berkomunikasi melalui platform tersebut. Jika memutuskan bertemu teman kencan online, beri tahu orang terdekat rencana kalian tersebut.

Terakhir, jangan pernah memberikan uang kepada kecuali memiliki hubungan yang dekat di dunia nyata.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button