Market

Penuhi Kebutuhan Pekerja Industri TPtT, Kemenmperin Punya Jurus Andaklan

Sabtu, 27 Agu 2022 – 17:13 WIB

Penuhi Kebutuhan Pekerja Industri TPtT, Kemenmperin Punya Andalan

Industri Tekstil, Produk Tekstil (TPT). (Dok Kemenperin).

Untuk memenuhi kebutuhan pekerja sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) sebanyak 135 ribu pekerja, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) punya jurus khusus. Kira-kira apa ya?

Kementerian yang dimpimpin Agus Gumiwang Kartasasmita itu, memasok kebutuhan 135.000 pekerja industri TPT melalui pembangunan unit pendidikan vokasi industri Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Surakarta, Jawa Tengah, sejak 2015.

Selain itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, terus meningkatkan kualitas Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) di Bandung yang berdiri sejak 100 tahun lalu.

“Bahkan, kami aktif menyelenggarakan Diklat sistem 3 in 1 (Pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja) untuk memenuhi tenaga kerja industri TPT tingkat operator,” kata Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian Arus Gunawan di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

Arus Gunawan mengemukakan, agar lulusan dari unit pendidikan vokasi industri Kemenperin dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan industri, BPSDMI terus menggandeng pemangku kepentingan industri dalam berbagai forum dan diskusi, yang melibatkan pelaku usaha, industri dan asosiasi mulai dari perencanaan program studi, penyusunan kurikulum, kegiatan pengajaran, kegiatan praktek kerja industri, hingga penyerapan lulusan.

“Untuk itu, kegiatan seperti Temu Industri Akom Tekstil Solo juga menjadi contoh baik yang harus terus dilakukan, karena dapat menyerap aspirasi kebutuhan industri tekstil yang selanjutnya dituangkan dalam rencana pembelajaran,” tutur Arus.

Guna dapat mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja dari lulusan unit pendidikan vokasi industri, Kemenperin melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI menghadirkan Career Development Center (CDC) Unit Pendidikan Kementerian Perindustrian.

“CDC dibangun dengan konsep yang dibuat oleh Skills for Competitiveness (S4C), yang merupakan proyek bilateral antara Swiss dan Indonesia, serta diintegrasikan dengan konsep yang telah disusun oleh tim developer unit pendidikan BPSDMI,” jelas Arus.

CDC akan menjadi integrated platform sekaligus ikon BPSDMI Kemenperin yang juga menjadi role model atau panutan bagi instansi lainnya.

Disebutkan, ada beragam fitur yang dirancang di sistem CDC untuk membantu peserta didik dalam perjalanan karir mereka, seperti fitur Lowongan Kerja, Klinik Vokasi Industri, Tes Minat dan Bakat, Lowongan Prakerin, Kewirausahaan, Beasiswa, dan lain-lain.

Baca juga: Pengusaha yakini industri TPT nasional masih punya masa depan cerah

Selain bermanfaat bagi peserta didik, CDC dapat memberikan angin segar bagi industri karena dengan kehadiran program tersebut, perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang lebih tepat sasaran sesuai kebutuhan. Selain itu, CDC bisa menjadi wadah atau sarana masukan terkait SDM industri.

“Pemaparan CDC di Temu Industri Akom Tekstil Surakarta beberapa waktu lalu, diharapkan dapat semakin memperkenalkan program tersebut kepada industri, sehingga partisipasi industri dalam program CDC semakin meningkat,” papar Arus.

Selain itu, ujar dia, sosialisasi juga dilakukan agar unit pendidikan vokasi industri Kemenperin dapat segera menerapkan CDC di satuan kerjanya. Saat ini, sebanyak 63,6 persen unit pendidikan tinggi Kemenperin telah menerapkan CDC.

Arus juga mendorong agar Akom Tekstil Surakarta dapat mengimplementasikan Corporate University(CorpU). BPSDMI CorpU berperan sebagai strategi pengembangan pembelajaran individu dan organisasi, dengan pemanfaatan manajemen ilmu pengetahuan dan program-programnya yang berfokus pada tujuan dan strategi organisasi.

“Saya mengingatkan para dosen agar terus mendorong implementasi kebijakan Corporate University di Akom ITPT Surakarta. Karena kebijakan ini telah ditetapkan sejak akhir tahun lalu dan rencana tindak serta target waktu pelaksanaan juga sudah diisi,” ujar Arus.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button