Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku percaya diri (pede) dengan pemeriksaannya sebagai saksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini tampak ketika ditanya mengenai persiapannya atas kasus dugaan suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Ya, saya enggak menyiapkan dokumen apa-apa,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2024).
Hasto meyakinkan dirinya dengan membawa kejujuran atas kesaksiannya, maka ia siap diperiksa. Menurutnya, dengan berbekal kejujuran sudah cukup untuk diperiksa oleh lembaga antirasuah tersebut.
“Dokumen keyakinan terhadap kebenaran dalam hukum itu yang saya bawa,” ucapnya.
Awalnya, Hasto meminta maaf atas absennya dalam diskusi mengenai Kedaulatan Pangan di Indonesia (beras, kedelai, jagung) yang diselenggarakan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
Kemudian ia menjelaskan bahwasanya ketidakhadirannya ini karena dirinya meminta KPK untuk menjadwalkan ulang pemeriksannya sebagai saksi yang seharusnya berlangsung Jumat (16/8/2024) besok.
“Saya minta maaf tidak bisa hadir karena saya besok menerima panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi tetapi karena besok ada diskusi yang sangat penting yang sudah direncanakan dua minggu yang lalu maka saya mengusulkan kepada KPK untuk datang pada hari ini,” kata Hasto.
Hasto mengatakan pemeriksaannya sebagai saksi berkaitan dengan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK atas proyek strategis kereta api di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kehadirannya ini juga didasarkan atas keterangan Wakil Sekjen PDIP, Yoseph Aryo Adhi Darmo, yang turut menjabat sebagai Kepala sekretariat Tim Pemenangan Presiden, Tim Kampanye Jokowi – KH. Maruf Amin.
“Nah detailnya nanti kami akan tindak lanjuti setelah dilakukan pemberian keterangan di KPK,” ucapnya.