Juru bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Bawedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Amiruddin Al Rahab mengakui penyelesaian kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia belakangan ini seolah jalan di tempat. Dia pun menyentil penguasa yang dianggap tidak pernah serius memandang persoalan tersebut sehingga marak kasus pelanggaran HAM di Indonesia belum terselesaikan dengan baik.
“Kalau saya mengatakan bahwa kelemahan utama hari ini, dalam Konteks Hak Asasi Manusia di indonesia adalah, tidak adanya komitmen yang serius,” kata Amiruddin dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Menurut Amiruddin, aturan mengenai penyelesaian HAM sejatinya cukup komplet. Begitu pun dengan kelembagaan yang memayungi isu-isu HAM di Indonesia. Namun, keseluruhan aspek tersebut tak berjalan optimal mengingat tidak adanya komitmen yang serius untuk menjalankannya.
“Setiap kita bicara HAM di Indonesia, jarang kita bicara tentang optimis, selalu suram, seakan republik ini tidak pernah berkembang,” ujar Amiruddin
“Makanya itu, saya sampaikan bahwa kita di Indonesia kalau di lihat dari luar hebat, di dalam kita mengeluh, kenapa? Ada kondisi yang paradoks, apa itu? dari segi normatif, Indonesia jauh lebih baik, yang tidak ada adalah komitmen untuk menjalankannya,” kata eks Komisioner Komnas HAM tersebut menambahkan
Lebih jauh, Amiruddin mengatakan, ada banyak isu HAM yang kini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk diselesaikan. Termasuk yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, tentang bagaimana tanah-tanah rakyat dapat dilindungi dengan baik.
“Nah, hal yang lain apa? Misalnya hari ini, problem yang saya bilang tadi ya, undocumented itu sangat banyak sekali. Hampir tiap hari hari ini terjadi penyelundupan orang. Nah ini kami benahi nih, badannya sudah ada, tapi betul-betul diberi kemampuan dia untuk menangani itu,” tutur Amiruddin.
Sebagai Juru Bicara Timnas AMIN, Amiruddin cukup percaya diri, persoalan HAM dapat tertangani dengan baik oleh pasangan Anies-Muhaimin.
Duet calon presiden-calon wakil presiden Anies-Muhaimin, kata Amiruddin, akan memaksimalkan kelembagaan yang tersedia dan memberikan pasokan maksimal demi membuat institusi HAM menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya dengan baik.
“Yang sangat penting adalah bagaimana pelembagaannya ini bisa jalan. Institusi HAM kita punya banyak, kalau AMIN, ini yang akan kami benahi, bagaimana mereka bisa bekerja, anggarannya maksimal, orang yang mengisi bukan titipan, sehingga institusi ini berjalan baik, mendatangkan harapan baru dari sisi HAM,” ujar dia.
Leave a Reply
Lihat Komentar