Hangout

Penyakit Diabetes Meningkat Tujuh Kali Lipat di Indonesia

Senin, 14 Nov 2022 – 16:59 WIB

Penyakit Diabetes Meningkat

Mungkin anda suka

Istockphoto

International Diabetes Federation (IDF) mencatat pada tahun 2021 terdapat 537 juta populasi di dunia yang mengidap penyakit diabetes. Penyakit ini akan meningkat menjadi 783 juta pada tahun 2045. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof, DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(k), FAAP, FRCPI (Hon) mengungkapkan penyakit diabetes melitus meningkat tujuh kali lipat di Indonesia.

“Jadi rata-rata itu peningkatan diabetes meningkat tujuh kali lipat diabetes melitus pada anak sepuluh tahun terakhir. banyak terdiagnosis ada diabetes melitus tipe 1 dan 2,” ujarnya saat temu media virtual, Jakarta, Senin (14/11/2022).

Masih menurutnya, penyakit diabetes meningkat pada anak sering kali menjadi masalah dalam hal mendiagnosis dikarenakan terlambat periksa. Pasien yang datang sudah dalam kondisi berat seperti ketoasidosis diabetikum (KAD) yang merupakan komplikasi serius diabetes ditandai dengan tingginya kadar keton dalam tubuh.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti, mengatakan peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia diikuti dengan komorbid yang mengakibatkan jumlah kematian dan pembiayaan tinggi.

“Jumlah kematian dan pembiayaan tertinggi didominasi oleh diabetes dan komplikasinya. Dengan kematian tertinggi pada tahun 2019 diabetes sebesar 6,2 persen,” kata Eva Susanti.

Diketahui sebelumnya Indonesia berada di peringkat kelima jumlah diabetes tertinggi sebesar 19,2 juta atau 10,6 persen. Pada kawasan Asia Tenggara, Indonesia jadi satu-satunya yang masuk dalam 10 negara penderita diabetes tertinggi di dunia.

Sebagai upaya mengurangi peningkatan penyakit diabetes melitus, Kementerian kesehatan (Kemenkes) berkomitmen melakukan transformasi kesehatan khususnya di layanan primer dan layanan rujukan.

“Layanan primer seperti edukasi dan promosi kesehatan, deteksi dini dan penangan kasus. sementaraa layanan rujukan seperti penangan kasuus jejaring rujukan,” tambahnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button