Penyebaran Wisatawan di Bali Dianggap Belum Merata


Kepadatan wisatawan di beberapa destinasi wisata Bali dianggap bukan karena jumlah wisata yang berlebihan. Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana hal tersebut karena penyebaran wisatawan belum merata dan sangat menumpuk di Bali bagian selatan. 

Kemudian, untuk Bali bagian utara maupun bagian barat memiliki banyak potensi wisata yang masih belum banyak digali untuk wisatawan.

Widiyanti mengatakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyadari tantangan yang dihadapi Bali terkait kurang meratanya persebaran wisatawan seperti yang disoroti dalam daftar No. List 2025 oleh Fodor’s. 

Karena itu, Kemenpar terus berupaya mendorong pemerataan wisatawan di Bali.

“Kementerian Pariwisata tidak tinggal diam. Pada September 2024, Kemenparekraf berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait meluncurkan paket wisata 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara yang diharapkan semakin memperkaya pilihan tujuan berwisata wisatawan,” kata Menpar Widiyanti, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). 

Desa Wisata Pemuteran, Desa Wisata Les, Lovina, hingga Pemuteran di Bali Utara menjadi destinasi wisata unggulan lainnya. Paket wisata yang ditawarkan meliputi seluruh daya tarik yang ada di masing-masing daerah, mulai dari alam, budaya, produk wisata buatan, desa wisata, dan lainnya.

Di Kabupaten Jembrana ada Taman Nasional Bali Barat dengan daya tarik burung jalak Bali. Sementara di Banyuwangi terdapat banyak destinasi seperti Desa Wisata Kemiren, G-Land, Alas Purwo, serta yang tidak kalah menarik adalah Kawah Ijen.

Kemenpar juga telah mengajak komunitas berdiskusi soal pengembangan wisata di Bali Utara dan sejumlah wartawan nasional maupun asing untuk meliput langsung sejumlah destinasi di Kabupaten Buleleng, Bali Utara.

“Dengan berbagai langkah ini, kami optimistis dapat mengurangi ketimpangan wisata dan mengembangkan pariwisata Bali yang lebih berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” kata Widiyanti.