Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar Komisaris Utama PT Mineral Trobos, David Glen Oei (DGO) terkait kepemilikan aset eks Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba (AGK) yang disinyalir berasal dari Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
“Saksi (David) didalami terkait dengan kepemilikan asset tersangka AGK,” kata Jubir KPK, Tessa Mahardhika melalui keterangannya kepada wartawan, Selasa (8/10/2024).
Sementara itu, usai merampung pemeriksaan, David yang kerap kali mangkir memilih untuk bungkam saat dicecar awak media.
Ketika proses wawancara, sempat terjadi keributan antara pengawal David Glen dengan wartawan saat ingin meminta keterangan dari David Glen. Cecok mulut hingga hampir baku hantam itu bisa dilerai oleh sejumlah personel kepolisian.
Sebelumnya diberitakan, KPK kembali menetapkan eks Gubernur Malut AGK sebagai tersangka pencucian uang pada Rabu (8/5/2024). Bukti awalnya dugaan pencucian uangnya mencapai Rp100 miliar.
Sedangkan dalam berkas perkara dugaan penerimaan suap dan gratifikasi, ia didakwa tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK terkait penerimaan suap dengan total Rp5,9 miliar dan penerimaan gratifikasi dengan total Rp100,2 miliar.
Majelis Hakim Tipikor PN Ternate memvonis AGK 8 tahun penjara dan denda Rp300 juta dengan subsider 6. Serta divonis uang pengganti, sebesar Rp107 miliar lebih dan USD 90.000. Diketahui, dalam fakta persidangan David Glen pernah menyuap AGK terkait Izin usaha (IUP).
Tim penyidik KPK pernah memeriksa anak buah David, karyawan PT Mineral Trobos, Zainuddin Sangaji, Rabu (7/8/2024).
Zainuddin mengaku dicecar tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait cawe-cawe eks Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba (AGK) dalam program umroh perusahaan tempatnya bekerja.
“Terkait program umroh kami saja. Apakah ada cawe-cawe gubernur (AGK) atau tidak,” ujar Zainuddin Sangaji kepada awak media usai pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024).
Zainuddin membantah, bahwa PT Mineral Trobos membiayai perjalan biaya umroh AGK dan keluarga. Ia menyebut ketika itu perjalanan umroh menggunakan jasa travel milik menantu AGK.
“Enggak. Beliau nggak membawa keluarga. itu kebetulan saja travelnya itu punya menantu beliau. Itu saja, saya kira nanti kalau selebihnya sama penyidik saja,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan, setidaknya sudah tiga gelombang pihaknya memberangkatkan penduduk disekitar wilayah tambang Malut ke Tanah Suci.
“Setiap orang?. Normal itu sekitar 30-an (juta). Yang sudah kita berangkatkan sudah sekitar 500-an orang,” ucapnya.
“Tiga kali keberangkatan. Satu kali dengan travel lain, dua kali dengan travel kita,” sambungnya.
Zainuddin juga membantah bahwa ada aliran dana PT Mineral Trobos dalam kasus korupsi eks Gubernur Malut itu.
“Tidak,” ucapnya singkat.