News

TNI AU Bentuk Tim Investigasi Jatuhnya 2 Pesawat di Pasuruan

TNI Angkatan Udara membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023) kemarin.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongkojati mengatakan investigasi tersebut melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M yakni Man, Machine, Medium, Mission, and Management. Sehingga diharapkan dapat diketahui penyebab jatuhnya pesawat bernomor TT-3103 dan TT-3111 tersebut.

Tim investigasi yang dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU itu akan memeriksa secara langsung kondisi pesawat di lokasi kejadian.

“Tim investigasi akan melakukan investigasi di antaranya kondisi cuaca saat kejadian, pemeriksaan seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan dan berbagai kemungkinan lainnya,” katanya.

Menurutnya, semua dapat diketahui dari Flight Data Recorder pesawat yang merekam semua data penerbangan, seperti mesin, komunikasi penerbang dan video penerbangan sampai detik terakhir mesin tersebut berfungsi.

Pesawat tempur latih milik TNI Angkatan Udara bernomor TT-3103 dan TT-3111 terjatuh di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (15/11/2023).

Pesawat tempur taktis Super Tucano itu terjatuh setelah menabrak tebing di bagian utara area pegunungan Tengger.

pesawat Super Tucano dibeli dari Brasil pada tahun 2012 di era kepemimpinan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat.

Pesawat ini digunakan sebagai pengganti Pesawat OV-10 Bronco Skadron Udara 21 Lanud Abdul Saleh Malang. Pesawat yang di beli TNI AU adalah tipe EMB-314/A-29B (kursi ganda) berkemampuan serang antigerilya (counter insurgency), pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), penyekatan dan pertahanan udara yang berkecepatan rendah sehingga dapat melakukan identifikasi musuh di medan perang.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button