Layanan taksi online berbasis mobil listrik asal Vietnam, Xanh SM, resmi beroperasi di Jakarta, Rabu (18/12), dengan fokus wilayah awal di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat. Tarif yang ditawarkan diklaim kompetitif dibandingkan dengan pemain besar seperti Gojek, Grab, dan BlueBird.
Dalam simulasi uji coba perjalanan sekitar 4 km, berikut perbandingan tarif keempat penyedia layanan transportasi:
- Xanh SM: Rp 31.600
- GoBlueBird: Rp 36.000 – Rp 43.000
- Tarif Buka Pintu:
- Taksi reguler: Rp 9.000
- Taksi listrik: Rp 10.000
- Tarif Buka Pintu:
- Taksi reguler: Rp 6.000 (untuk jarak di bawah 10 km), Rp 5.200 (10–30 km), Rp 5.000 (>30 km)
- GrabCar normal: Rp 46.500
- GoCar Hemat: Rp 47.000
Tarif Kompetitif Xanh SM
Global CEO GSM, Thanh Nguyen, menegaskan bahwa tarif Xanh SM tidak hanya terjangkau, tetapi juga disertai dengan standar layanan yang tinggi.
“Harga kami sangat masuk akal dibanding pemain lain, namun kami punya standar layanan tinggi,” ungkap Thanh saat peluncuran di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Xanh SM menawarkan tarif Rp 9.600 untuk kilometer pertama dan Rp 5.800 untuk kilometer berikutnya. Meski demikian, Thanh belum memastikan apakah tarif tersebut bersifat tetap (flat) atau dapat berubah seperti tarif dinamis yang diterapkan Gojek dan Grab.
Rencana Ekspansi dan Promosi
Setelah Jakarta, Xanh SM berencana memperluas operasinya ke Bali, mengingat tingginya potensi pasar di wilayah tersebut.
“Kami berencana masuk ke Bali setelah melihat respons pasar di Jakarta,” kata Thanh.
Sebagai bagian dari strategi pemasaran, Xanh SM menawarkan layanan gratis hingga 17 Desember di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat untuk menarik minat pengguna baru dan memperkenalkan pengalaman berkendara ramah lingkungan.
Mampukah Xanh SM Bersaing?
Dengan tarif yang lebih murah dibandingkan BlueBird dan kompetitor lainnya, Xanh SM memosisikan diri sebagai alternatif yang menarik di pasar transportasi online Indonesia. Namun, tantangan tetap ada, terutama menghadapi pemain lama seperti Grab dan Gojek yang telah memiliki basis pelanggan yang kuat.
Adopsi kendaraan listrik sebagai nilai jual utama juga menjadi daya tarik tersendiri, sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendorong ekonomi hijau dan penggunaan kendaraan bebas emisi.
Xanh SM hadir dengan tarif kompetitif dan layanan premium yang dapat menjadi game-changer di sektor transportasi online. Apakah taksi listrik asal Vietnam ini mampu mengguncang dominasi pasar Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab.