Market

Perdagangan Akhir Pekan, IHSG Ditutup Terbang 1,5 Persen ke 6.726

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (21/1/2022) dengan terbang 99,5 poin atau 1,50% ke posisi 6.726. Pasar mulai merespons fenomena January Effect dan mengapresiasi Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan.

Sepanjang perdagangan, indeks mencapai angka tertingginya di level penutupan tersebut dan terendahnya di 6.607,418 atau melemah 19,453 poin dari posisi pembukaan di angka merah 6.626,348.

Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas mengatakan, penguatan IHSG hari ini lantaran dua faktor, yakni January Effect dan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan. Pertama, pasar yang sudah merespons fenomena January Effect yang secara historis biasa terjadi pada awal atau akhir Januari. “Inilah yang menjadi salah satu katalis penguatan IHSG,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Katalis berikutnya, kata dia, adalah pasar mengapresiasi Bank Indonesia yang kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Januari 2022.

Selain itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen. BI menyatakan keputusan itu sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar, dan sistem keuangan, serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.s

“Jadi, Pasar masih melihat kondisi Januari ini layak untuk diapresiasi karena BI masih memilih kebijakan yang selektif sehingga prudent dan hati-hati dalam menyikapi perkembangan terkini,” imbuh Lucky.

Sebanyak 296 saham menguat, 288 saham melemah, 166 saham stagnan, dan 137 saham tidak ditransaksikan.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp9,5 triliun dan Rp1,97 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp11,5 triliun.

Sementara itu, invstor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp4,01 triliun dan penjualan saham senilai Rp3,04 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih senilai Rp969,9 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button