Carlos Alcaraz berhasil mempertahankan gelarnya di Wimbledon dengan kemenangan meyakinkan atas Novak Djokovic, sementara tim nasional Spanyol juga meraih kemenangan di final Euro 2024, menciptakan ‘perfect sunday’ bagi Spanyol di panggung olahraga internasional.
Petenis muda berbakat itu mendominasi pertandingan final Wimbledon dengan skor 6-2, 6-2, 7-6(4), menunjukkan penguasaan lapangan yang sempurna terhadap Djokovic.
Kemenangan ini menandai gelar kedua berturut-turut Alcaraz di All England Club, memperkuat statusnya sebagai salah satu bintang terbesar dalam dunia tenis.
“Sebagai orang Spanyol, ya, ini akan menjadi Minggu yang sempurna,” tegas Alcaraz usai laga pertandingan.
Dalam usia 21 tahun, Alcaraz menjadi petenis termuda dengan gelar Grand Slam di tiga lapangan berbeda, yaitu lapangan keras (Amerika Serikat Terbuka), rumput (Wimbledon), dan tanah liat (Perancis Terbuka).
Dia pun menjadi petenis nomor satu dunia termuda ketika mencapai posisi itu pada September 2022 dalam usia 20 tahun.
Tak ketinggalan, keberhasilan Alcaraz di Wimbledon disusul oleh kejayaan timnas Spanyol yang memenangkan Euro 2024, mengalahkan tim Inggris dengan skor 2-1 di final yang berlangsung di Stadion Olympiastadion, Berlin. Gol-gol dari Nico Williams dan Mikel Oyarzabal membawa Spanyol ke puncak kejayaan, sementara Inggris hanya mampu membalas satu gol melalui Cole Palmer.
Francois Letexier, wasit asal Perancis menjadi hakim dalam laga final antara Inggris dan Spanyol di Olympiastadion. Raja Eropa telah lahir disaksikan lebih kurang 70.000 penonton di stadion dan milyaran manusia lewat layar kaca.
Keberhasilan ganda ini tidak hanya menandai Minggu yang sempurna bagi Spanyol, tetapi juga menegaskan dominasi mereka dalam sepak bola dengan menjadi pemegang gelar Euro terbanyak, melampaui Jerman.
Kedua peristiwa ini, baik di Wimbledon maupun di Euro, tidak hanya membuktikan kekuatan fisik dan taktik dari para atlet, tetapi juga menunjukkan kekuatan mental dan ketahanan dalam menghadapi tekanan pada tingkat yang paling tinggi.