News

Pergantian Panglima TNI dalam Waktu Dekat, Jokowi Diyakini Lanjutkan Tradisi Rotasi Lintas Matra 

Jumat, 18 Nov 2022 – 10:13 WIB

Ngasiman Djoyonegoro

Pengamat Intelijen, Pertahanan, dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro. (Foto: Dok. pribadi)

Pengamat Intelijen, Pertahanan, dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro menyebut pergantian Panglima TNI kemungkinan akan dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat ini.

Ia meyakini bahwa Presiden akan melanjutkan tradisi rotasi lintas matra pada pergantian panglima TNI tahun ini.

“Pengangkatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden. Seharusnya tidak ada intervensi dari pihak mana pun,” ujar Simon, panggilan akrab Ngasiman, saat dikonfirmasi, Jumat (18/11/2022).

Lebih lanjut, Simon menuturkan bahwa ke depan terdapat sejumlah agenda strategis pertahanan negara. Pertama, pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain.

“Potensi eskalasi konflik lintas di kawasan laut Indo-Pasifik cukup tinggi. Ada potensi militerisasi di kawasan tersebut yang disebabkan oleh persaingan antara dua negara Amerika Serikat dan China,” ucap Simon.

Dukungan penjagaan laut merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, tentu upaya diplomasi tetap dijalankan.

Di samping itu, kata Simon melanjutkan, kejahatan transnasional seperti penyelundupan senjata juga terjadi di laut.

“Kedua, visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia perlu dilanjutkan,” katanya.

Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, serta memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

“Aspek pertahanan maritim merupakan aspek pokok dalam mewujudkan visi Poros Maritim Dunia,” ujar dia.

Sesuai filosofi dalam G20, di bagian bawah terdapat tulisan G20 Indonesia. Tulisan tersebut berwarna biru tua, yang merepresentasikan identitas Indonesia sebagai negara maritim, laut yang luas, kaya sumber daya, dan memiliki kekuatan menghubungkan dunia dan bangsa.

“Sebagai negara maritim, laut sangat dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia,” ucap Simon.

Ketiga, Perang Ukraina-Rusia yang sedang berlangsung berdampak pada krisis energi dan pangan yang telah menghantui negara-negara di seluruh dunia. Indonesia adalah negara yang berpotensi terdampak krisis tersebut.

Secara internal, TNI juga memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama pada penguatan Minimum Essential Force (MEF) dan teknologi alutsista.

“Tapi yang lebih penting, seorang Panglima TNI adalah sosok yang memiliki chemistry dan sepemikiran dengan Presiden,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button