Market

Perintahkan Pertamina Batasi Pertalite, Sri Mulyani Tak Ajak Bicara Menteri Erick

Kamis, 11 Agu 2022 – 23:32 WIB

Perintahkan Pertamina Batasi Pertalite, Sri Mulyani Tak Ajak Bicara Erick

Menteri Keuangan minta Pertamina batasi Pertalite.

Ingin irit subsidi energi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Pertamina batasii penjualan Pertalite dan Solar. Ternyata, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tidak tahu.

Kepada wartawan, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku belum mendengar rencana pembatasan konsumsi BBM subsidi tersebut. Jika betul ada rencana tersebut, dia meminta masyarakat menunggunya.

“Nanti kita tunggu saja. Saya belum dengar rencana tersebut dan memang belum diputuskan,” kata Menteri Erick usai menghadiri Peluncuran Halaqah Fikih Peradaban PBNU di Pondok Pesantren Krapyak, Kamis (11/8/2022).

Menteri Erick membeberkan alasan munculnya pembatasan konsumsi BBM Bersubsidi tersebut. Khusus BBM, dia mengungkapkan, pemerintah telah mengeluarkan subsidi sebesar Rp 520 triliun. Dan angka tersebut akan terus membengkak.

Menurutnya, tidak banyak negara yang melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Indonesia dengan memberikan subsidi cukup besar kepada rakyatnya. Padahal di satu sisi, harga BBM dunia tidak mengalami penurunan sampai saat ini.

“Subsidi kita sudah besar. tetapi jika dilihat harganya tidak turun-turun. Itulah yang perlu menjadi pemikiran. Kita sudah impor minyak sejak 2003, di mana sebulan itu 1,2 miliar dollar. Berapa setahun,” terangnya.

Dia mengakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen. Di mana angka pertumbuhan tersebut adalah pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dibandingkan dengan banyak negara. Artinya yang sebelumnya pertumbuhan 5,01 persen menjadi 5,4 persen adalah sesuatu yang bagus.

Namun ternyata pertumbuhan ekonomi ini juga diikuti pertumbuhan inflasi. Ada dua jenis inflasi yang terjadi di Indonesia yaitu pangan dan energi. Meskipun sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hal tersebut memang perlu diwaspadai

“Harga BBM di Amerika dan Eropa jauh lebih mahal dibanding dengan harga di Indonesia, demikian juga pangan,” terangnya.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi selalu mengingatkan semua menteri untuk turun ke bawah, memastikan harga pangan dan BBM bisa terjangkau. Dan itulah yang sekarang mungkin dipikirkan oleh Menteri Keuangan dan yang akan disampaikan sedang menghitung ulang akan seperti apa.

“Kalau dari Pertamina sendiri harga Pertamax yang dijual, memiliki selisih Rp3000 dengan kompetitor. Artinya, Pertamax pun yang seharusnya dijual (keekonomian), itupun masih mendapatkan subsidi dari pemerintah,” ungkapnya.

“Apakah subsidi yang diberikan oleh pemerintah selama ini sudah tepat sasaran. Selain itu, apakah pemerintah harus tutup mata memberikan subsidi kepada yang mampu sedangkan rakyat yang mayoritas membutuhkan subsidi lebih,” paparnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button