Market

Perkembangan Pasar Keuangan yang Perlu Dicermati Investor

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dan bisnis, para pelaku pasar dan investor di pasar keuangan perlu mengetahui berbagai perkembangan terkini berbagai data keuangan.

Perkembagan dimaksud berasal dari bursa saham, nilai tukar mata uang, harga berbagai komoditas, berita-berita dalam dan luar negeri. Sebab, semua itu tentu dapat memengaruhi positif-negatifnya sentimen pasar.

Dikutip dari Bank Mandiri Daily Morning Coffee, Rabu (19/1/2022) berikut perkembangan dimaksud:

IHSG: 6.614,06 (-0,47%)

LQ45: 944,82 (-0,34%)

ID Yield 10Y: 6,39% (+1 bps)

Dow Jones: 35.368,47 (-1.51%)

S&P 500: 4.577,11 (-1.84%)

Nasdaq: 14.506,90 (-2.60%)

UST Yield 10Y: 1.87% (+10 bps)

DJIM: 6,995.03 (-0.01%)

EIDO: 23.03 (-2.66%)

EUR/USD: 1.1319 (-0.03%)

Data per 18 Januari 2022 kecuali dinyatakan sebaliknya.

Berita-berita dalam Negeri

  1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,47% ke level 6.614,06 pada Selasa (18/1). Penurunan kemarin memperberat pergerakan IHSG yang sudah lesu sejak seminggu terakhir. Data RTI Business menunjukkan, IHSG sudah melorot 0,51% selama sepekan.
  2. Pemerintah mencatatkan hasil yang solid pada lelang surat utang negara (SUN) hari ini, Selasa (18/1). Merujuk data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), jumlah penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 84,84 triliun.
  3. Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah hingga akhir tahun lalu sebesar Rp 6.908,87 triliun. Dengan rasio utang 41% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) RI. Dibandingkan Desember 2020 yang tercatat Rp 6.074,56 triliun, utang ini naik Rp 834,31 triliun.
  4. Menjalani 2022, harga komoditas batubara langsung meningkat. Pada hari Selasa (18/1) harga batubara kontrak pengiriman Maret di ICE Newcastle sudah berada di level US$ 198,5 per ton. Secara year to date, harga batu bara sudah menguat hingga 42,24%.
  5. Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (18/1/2022), di tengah sentimen cenderung negatif dari dalam negeri, di mana kasus infeksi virus corona (Covid-19) RI kembali berkisar 1.000 kasus.

Berita-berita Global

  1. Wall Street jatuh usai imbal hasil US Treasury naik ke level tertinggi dalam dua tahun. Kinerja Goldman Sachs yang lebih rendah turut membebani saham sektor keuangan dan saham teknologi pun melanjutkan aksi jual yang akhirnya mendorong pelemahan pada tiga indeks utama.
  1. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun melonjak ke titik tertinggi dalam dua tahun pada hari Selasa, di sekitar 1,87%. Peningkatan sebesar 10,5 basis poin lebih tinggi pada 1,877%, level tertinggi sejak Januari 2020. Peningkatan ini terjadi setelah hari libur pasar di AS pada Senin, menunjukkan bahwa investor sedang mempersiapkan kemungkinan pengetatan yang lebih agresif oleh Federal Reserve.
  1. Pasar kripto rontok pada Selasa (18/1). Bitcoin memimpin penurunan harga dengan terjungkal ke level US$ 41.000. Altcoin terkemuka lainnya tetap di zona merah. Mengacu data CoinMarketCap pada Selasa (18/1) harga Bitcoin ada di US$ 41.672,79 atau turun 2,36% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
  1. Harga minyak mentah ditutup melonjak ke level tertinggi sejak tahun 2014. Sentimen datang karena kekhawatiran investor terkait ketegangan politik global yang melibatkan produsen utama seperti Uni Emirat Arab dan Rusia yang dapat memperburuk prospek pasokan yang sudah ketat. Harga minyak jenis Brent ditutup naik US$ 1,03 atau 1,2% menjadi US$ 87,51 per barel.
  1. Ford Motor Co mengumumkan, telah mendapatkan keuntungan sebesar US$ 8,2 miliar atas investasi yang dilakukan perusahaan di Rivian Automotive Inc. Jumlah tersebut akan termasuk dalam kinerja keuangan Ford di kuartal IV-2021. Keuntungan yang didapat Ford terjadi menyusul debut pasar blockbuster dari produsen kendaraan listrik tersebut pada bulan November lalu.

Opini Pasar

Lesunya IHSG dipicu kenaikan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia dalam seminggu terakhir. Sejauh ini IHSG masih sesuai proyeksi, yaitu bergerak sideways di rentang 6.500-6.700 sepanjang Januari 2022.

Data Ekonomi yang akan Dirilis

19 Jan : CPI (YoY) (Dec)

19 Jan : Current Account (Nov)

19 Jan : Building Permits (Dec)

19 Jan : Trade Balance (Dec)

20 Jan : Interest Rate Decision

20 Jan : CPI (YoY) (Dec)

20 Jan : Initial Jobless Claims

20 Jan : Philadelphia Fed Manufacturing Index (Jan)

20 Jan : Crude Oil Inventories

21 Jan : Retail Sales (MoM) (Dec)

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button