Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Etho) ikut berkomentar soal isu panas gaji pemain Persija Jakarta yang kabarnya belum dibayarkan.
Meski tak memberi jawaban tegas soal kebenarannya, Etho memastikan mayoritas klub-klub Liga 1 sudah mandiri secara finansial. Artinya PSSI tak lagi ikut campur urusan dapur klub.
“Bukan kami membela diri seakan-akan PSSI itu bertanggungjawab atas semua hal. Liga itu dimiliki 99 persen sahamnya oleh klub-klub. PSSI cuma punya 1 persen,” kata Etho di Jakarta, Jumat (14/3).
“Kalau kita lihat, liga di Indonesia ini cukup independen dibandingkan banyak negara. Jadi tentu isu dari klub yang tidak bayar gaji atau liga yang sedang memperbaiki diri, kami dukung,” katanya.
Karena menganggap urusan klub bukan lagi kewenangan PSSI, Etho dan federasi fokus pada pengembangan lain.”Bukan berarti PSSI lepas tangan. Buktinya PSSI investasi besar-besaran di perwasitan yang jumlahnya sekarang sudah 13 ribu (orang). Waktu dulu hanya 3 ribu lebih,” ucapnya.
“Kami memantau wasit ini dengan standar AFC dan FIFA. Itu biaya dari kami. Lalu wasit ini diberikan yang namanya asuransi kesejahteraan,” lanjutnya.
Belum lagi urusan VAR yang sudah berjalan penuh di Liga 1, dan akan berlanjut ke Liga 2 hingga Liga 3 mulai musim depan. PSSI kata Etho, ingin membangun ekosistem kompetisi sepak bola yang sehat dan kompetitif.
“Kami dukung itu dengan maksimal termasuk mendorong liga menggunakan VAR, kami berterima kasih kepada liga. Jadi tentu situasi dari masing-masing dinamika itu memang kami berikan tanggungjawab,” kata dia.
“Kami sebagai PSSI memastikan itu terus ada peningkatan. Makanya kami mendorong liga terhadap lisensi klub,” ia menambahkan.