Persik Kediri: Tabur Bunga untuk Korban Kanjuruhan, Disambut Batu dalam Perjalanan Pulang


Peribahasa ‘air susu dibalas air tuba’ tampaknya cukup menggambarkan nasib Persik Kediri dalam lawatannya ke markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5/2025). 

Niat tulus tim Macan Putih untuk berempati atas Tragedi Kanjuruhan justru dibalas dengan aksi tak terpuji, berupa lemparan batu yang diduga dilakukan oknum suporter tuan rumah hingga melukai anggota tim.

Sebagai pengingat saja, sehari sebelum laga kontra Arema FC, Sabtu (10/5/2025), seluruh pemain dan ofisial Persik menggelar aksi tabur bunga dan doa bersama di depan Gate 13 Stadion Kanjuruhan.

Ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus solidaritas terhadap para korban yang meninggal dunia dalam tragedi memilukan pada 1 Oktober 2022 silam.

Sebagai bentuk empati lainnya, klub bahkan mengubah tampilan media sosial mereka menjadi hitam putih, mencerminkan duka dan niat tulus membawa semangat sportivitas ke lapangan.

“Sebelum melaksanakan Official Training, tim Persik Kediri memanjatkan doa untuk para korban Tragedi Kanjuruhan tepatnya di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang. Doa bersama juga dilakukan tim di tengah lapangan sebelum latihan dilangsungkan,” tulis keterangan dalam unggahan foto Instagram akun Persik Kediri dengan latar hitam putih, dikutip Senin (12/05/2025). 

Di saat yang bersamaan, penggawa Macan Putih, Ady Eko Jayanto mengatakan para pemain memang sengaja menyempatkan waktu sebelum latihan guna memanjatkan doa untuk para korban.

Walau dalam suasana penuh kenangan, air mata dan duka, Persik kata dia tetap fokus pada pertandingan.

“Untuk kesiapan tim, kami siap apapun yang terjadi di sini. Pertama kali setelah kejadian itu kami harus tetap maksimal. Tetap cari poin di sini,” ujarnya.

Sayang, empati yang ditunjukkan tim Persik tidak serta-merta dibalas dengan sikap elok dari oknum suporter tuan rumah.

Usai laga berakhir dan Persik berhasil membawa pulang kemenangan 3-0, insiden tak diinginkan justru terjadi. Bus tim Persik dilempari batu oleh sekelompok oknum suporter saat dalam perjalanan keluar stadion.

Akibatnya, kaca bus pecah dan sejumlah staf mengalami luka, termasuk pelatih kepala, Divaldo Alves yang terkena serpihan kaca. Mereka yang terluka telah mendapatkan perawatan dari tim medis Persik Kediri.

Suasana mencekam sempat terjadi di dalam bus, dan seluruh pemain serta ofisial panik hingga harus mendapat pertolongan darurat.

“Tentu dari kami menyayangkan kejadian tersebut, apalagi saat ini sedang berbenah. Jujur saja kami kaget,” ucap Manajer Persik Kediri Moch Syahid Nur Ichsan.

Kejadian ini tak hanya mencoreng nilai sportivitas, tapi juga menyayat perasaan karena dilakukan terhadap tim yang sejak awal justru membawa pesan damai.

Lebih miris lagi, insiden ini terjadi pada pertandingan perdana Singo Edan di Stadion Kanjuruhan, setelah sekian lama tidak bermukim di sana.

Derbi Jawa Timur itu jadi laga pembuka usai Tragedi Kanjuruhan, insiden berdarah, pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 jiwa.