Hangout

Pakar Ungkap Kelompok yang Berisiko Terdampak Polusi Udara

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia  (PDPI) Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, polusi udara yang terus berkepanjangan terjadi di Jakarta dan sekitarnya membuat masyarakat jadi harus lebih ekstra hati-hati. 

“Hal ini terkait dengan beragam risiko yang harus dihadapi masyarakat sehari-hari,” kata Tjandra Yoga Aditama, kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis, (7/9/2023). 

Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dijelaskan siapa saja yang memiliki risiko tinggi mendapat masalah kesehatan kualitas udara mencapai PM2.5 atau lebih tinggi, seperti yang terjadi saat ini.

Baca Juga:

Dorong Tumbuh Kembang Anak dengan Nutrisi dan Makanan Sehat

Mereka yang memiliki penyakit paru, termasuk asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik – PPOK serta penyakit paru lainnya), penyakit jantung, kelompok lansia dan anak-anak.

Riset tingkat internasional juga menunjukkan bahwa kelompok yang juga memiliki risiko tinggi terhadap dampak tingginya PM 2.5 adalah wanita hamil, bayi baru lahir serta mereka dengan kondisi kesehatan tertentu seperti obesitas atau diabetes.

“Selain itu, yang juga memiliki risiko tinggi adalah mereka dengan penyakit serebrovaskuler, penyakit vaskuler perifer dan juga riwayat pernah dapat serangan stroke,” tambahnya. 

Baca Juga:

Zaskia Adya Mecca Ingatkan Pentingnya Bonding dengan Anak

Juga yang memiliki risiko terdampak polusi ini adalah mereka yang punya berbagai risiko penyakit kardiovaskuler seperti pengidap hipertensi dan yang kadar kolesterolnya tinggi. 

“Selanjutnya adalah para perokok yang memang risiko tinggi mendapat penyakit paru dan berbagai masalah kesehatan lainnya,” paparnya. 

Kelompok Anak Paling Rentan

Di masyarakat banyak pertanyaan kenapa anak-anak menjadi amat memiliki risiko kesehatan dalam situasi polusi udara sekarang ini. 

“Sedikitnya ada tiga alasan. Pertama, karena anak-anak banyak beraktifitas dan main di luar rumah. Kedua, karena anak-anak menghirup udara lebih banyak per kilogram berat badannya, bila dibandingkan dengan dewasa. Ketiga, anak-anak juga lebih rentan karena saluran napasnya masih dalam perkembangan,” ungkapnya. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button