Market

Pertamina Raih Laba Rp56,6 Triliun, Bukan Berarti Nicke-Ahok Sukses

Pengamat energi migas UGM, Fahmy Radhi menilai, laba PT Pertamina (Persero) 2022 sebesar Rp56,6 triliun, hal yang wajar. Bukan prestasi Dirut Pertamina Nicke Widyawati maupun Komut Pertamina Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

“Ya, kalau dikatakan laba Rp56,6 triliun terbesar dalam sejarah Pertamina, layaklah diapresiasi. Tapi itu lumrah karena Pertamina sekarang kan holding. Semua anak, cucu hingga cicit Pertamina dikonsolidasikan. Jadinya terjadi efisien yang memperbesar laba,” ungkap Fahmy, Jakarta, Sabtu (10/6/2023).

Selain itu, kata Fahmy, Pertamina boleh dibilang monopoli sektor migas karena jaringannya tersebar di seantero Indonesia. Sehingga wajar bila Pertamina bisa mengoleksi laba bersih 2022 sebesar Rp56,6 triliun. Lalu, bagaimana dengan produksi migas nasional yang selalu turun? “Ya jelas Pertamina ikut bertanggung jawab,” paparnya.

Dalam lima tahun, produksi minyak nasional lebih banyak masa turun ketimbang naik. Pada 2017, misalnya, produksi minyak nasional 801.000 barel per hari atau BOPD. Pada 2018 turun menjadi 771.000 BOPD, 2019 turun 746.000 BOPD, 2020 turun 706.000 BOPD, 2021 turun menjadi 660.000 BOPD. Dan, pada 2022 naik 1.18.000 BOPD (melebihi target).

Selain itu, duet Nicke-Ahok di Pertamina, tidak menjalankan amanat Presiden Jokowi. Yakni, pembangunan kilang minyak. Hampir 20 tahun Pertamina tidak membangun kilang. Yang lebih celaka, sejumlah kilang Pertamina langganan kebakaran. Termasuk kebakaran Depo Plumpang merenggut 33 nyawa. “Kalau diakumulai kerugian dari berbagai peristiwa itu, bisa triliunan juga kerugian Pertamina,” ungkapnya.

Komitmen Pertamina dalam mengembangkan niofuel layak dipertanyakan. Sejauh ini, pengembangan biodiesel berhenti di B35, padahal Presiden Jokowi ingin Indonesia jadi kiblat biofuel dunia.

“Belum lagi, gagalnya gasifikasi di Pertamina. Karena Air Products and Chemicals, Inc mundur menjadi mitra Pertamina. Dan, Nicke itu sudah 7 tahun, terlalu lama. Wajar Pertamina kurang inovasi. Banyak sekali kelemahan Nicke-Ahok,” bebernya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button