News

Pertemuan Biden-Zelenskyy, Kremlin Kecewa AS Berat Sebelah

Kantor kepresidenan Rusia, Kremlin berkomentar terhadap pertemuan tatap muka antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih.

Melihat pertemuan ini pihak Kremlin menyampaikan penyesalan dan rasa kecewanya. Jelas bertemunya dua pemimpin itu menyiratkan bahwa AS berat sebelah hanya mendengar satu pihak, secara tidak langsung turut berperang melawan Rusia.

Kremlin menginginkan AS bersikap netral dan mau mendengarkan pendapat dari pihak Rusia atas konflik yang terjadi di Ukraina. Alih-alih mendengarkan, AS malah terus menyuntikan bantuan kepada Ukraina.

“Tidak ada satu kata pun yang terdengar memperingatkan Zelensky soal terus berlanjutnya gempuran terhadap gedung-gedung permukiman di kota-kota dan desa-desa di Donbas, dan tidak ada seruan nyata untuk perdamaian,” ucap juru bicara Dmitry Peskov, seperti dilansir AFP, Kamis (22/12/2022).

Sementara itu, Presiden Biden menyebut pertemuan dengan Zelensky di Gedung Putih memberikan pesan penting untuk Putin, yang disebutnya telah ‘gagal’.

“Sangat penting baginya (Putin-red) dan semua orang untuk melihat bahwa Presiden Zelensky dan saya bersatu, dua negara bersama, untuk memastikan dia tidak akan berhasil,” sebut Biden merujuk pada Putin.

Diketahui, Zelensky menerima sambutan bak pahlawan dalam kunjungan singkatnya ke Washington DC pada Rabu (21/12/2022) waktu setempat. Dia bertemu dan berbicara langsung dengan Biden di Ruang Oval Gedung Putih, sebelum keduanya menggelar konferensi pers bersama di hadapan wartawan.

Biden bahkan mengumumkan paket bantuan militer terbaru senilai US$1,8 miliar (sekitar Rp28 triliun) untuk Ukraina, yang untuk pertama kalinya mencakup sistem pertahanan rudal Patriot yang canggih. Sistem rudal Patriot diketahui mampu mencegat rudal-rudal balistik dan jelajah di udara.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin menuturkan bahwa Moskow akan melanjutkan pengembangan potensi militer dan kesiapan tempur untuk kekuatan nuklirnya. Putin juga menggambarkan konflik Ukraina, yang dipicu invasi pasukannya, sebagai ‘tragedi bersama’.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button