Seluruh 62 orang di dalam sebuah pesawat komersial, termasuk 58 penumpang dan empat awak, tewas dalam kecelakaan tragis yang terjadi di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada Jumat (9/8), menurut konfirmasi otoritas setempat.
Pesawat, yang dioperasikan oleh maskapai Voepass Linhas Aereas dengan nomor penerbangan 2283, jatuh di kawasan pemukiman Capela, Vinhedo, sekitar pukul 1.28 siang waktu setempat (23.28 WIB).
Pesawat jenis ATR-72-500 ini berangkat dari Kota Cascavel, Negara Bagian Parana, dan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Guarulhos, Sao Paulo.
Sekretaris keamanan Vinhedo, Osmir Cruz, menyatakan bahwa tidak ada korban di darat meskipun pesawat tersebut jatuh di dekat sebuah rumah. Namun, seluruh penumpang dan awak pesawat dipastikan meninggal di tempat.
“Kami beruntung tidak ada yang terluka di darat, tapi ini adalah tragedi besar bagi semua keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai,” ujar Cruz.
Data dari platform pelacakan penerbangan Flightradar menunjukkan bahwa pesawat tersebut kehilangan ketinggian hingga 4.000 meter dalam waktu kurang dari satu menit, sesaat sebelum jatuh.
Insiden ini segera memobilisasi tim penyelamat dari berbagai kota, termasuk Vinhedo dan Valinhos, dengan rumah sakit setempat bersiap menangani korban yang terluka, meski akhirnya tidak ada korban selamat.
Presiden Brasil, Luis Inacio Lula da Silva, yang tengah menghadiri sebuah acara, menyempatkan diri untuk memimpin mengheningkan cipta sebagai penghormatan kepada para korban. “Ini adalah kabar yang sangat menyedihkan. Seluruh solidaritas saya bagi keluarga dan teman-teman korban,” ujar Lula dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial X.
Voepass Linhas Aereas, dalam pernyataannya, menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan otoritas dalam penyelidikan penyebab kecelakaan ini, yang hingga kini masih belum diketahui.
“Voepass menggunakan semua upaya untuk mendukung mereka yang terdampak oleh insiden ini,” kata pihak maskapai dalam rilis resminya.
Kecelakaan ini menjadi salah satu yang paling mematikan di Brasil dalam beberapa tahun terakhir dan menambah daftar panjang insiden penerbangan di negara tersebut.