Kericuhan terjadi di kegiatan reses Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim), Guntur Wahono di Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar, pada Selasa malam (30/1/2024). Kericuhan ini terjadi karena peserta yang hadir di acara tersebut kecewa tak mendapatkan uang transportasi dari panitia pelaksana.
Usai terjadi kericuhan, acara reses itu dihentikan dan seluruh peserta membubarkan diri.
“Awalnya lancar-lancar saja, dipicu teriakan beberapa peserta minta uang transport. Kami sayangkan, acara akhirnya bubar,” kata Supangat, salah satu panitia seperti dikutip, Rabu (31/01/24).
Menurutnya, dalam acara kegiatan reses itu dihadiri sekitar 300 orang. Meraka yang hadir hanya mendapatkan bingkisan berupa minyak goreng dan kaus dari panitia kegiatan reses anggota dewan.
Pihak panitia mengaku tidak menyiapkan uang transport bagi para peserta. “Ada kaos sama minyak goreng yang disiapkan,” tegasnya.
Kericuhan ini terjadi saat Guntur Wahono berbicara di acara reses tersebut. Begitu Guntur Wahono mulai berbicara, meminta program apa saja yang dikehendaki masyarakat Bendosewu, tidak ada satupun peserta yang bertanya. Bahkan peserta hanya mengeluarkan celetukan untuk meminta uang transport.
Tak lama setelah itu, Anggota DPRD Jatim Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dari dapil 7 ini langsung pamit pergit kepada seluruh peserta. Setelah itu suasana mulai gaduh meski masih ada agenda lanjutan.
Sebelum meninggalkan lokasi acara, Guntur Wahono sempat berpesan kepada para peserta untuk menuliskan aspirasi mereka dengan cara dicatat. Hal itu justru membuat suasana menjadi gadung.
Setelah anggota dewan itu pergi tiba-tiba sejumlah orang dari belakang mulai merangsek ke depan dan terjadilah saling dorong. Akibat insiden tersebut beberapa orang terjatuh.
“Gegerannya ya dipicu enggak ada uang transportnya. Setelah itu ya saling dorong, dan bubar selamatkan diri masing-masing. Bingkisannya juga dilempar-lempar karena kecewa,” ujar Dyantok salah satu peserta reses.