Ototekno

Petisi Tokoh Teknologi Dukung Penangguhan Pengembangan AI, UNESCO Ingatkan Rekomendasi Etika

Seruan untuk mengimplementasikan kerangka kerja etika dalam penerapan kecerdasan buatan telah disampaikan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Kamis (30/3/2023). Hal ini dilakukan sehari setelah petisi yang menyerukan penangguhan pengembangan teknologi kecerdasan buatan ditandatangani oleh para tokoh teknologi.

UNESCO telah merilis Rekomendasi Etika untuk Kecerdasan Buatan pada November 2021. Rekomendasi tersebut merupakan kerangka kerja global pertama yang memuat tentang etika-etika penggunaan kecerdasan buatan. Meskipun demikian, dengan adanya petisi yang menyerukan penangguhan pengembangan kecerdasan buatan, UNESCO kembali mengingatkan rekomendasi tersebut.

”UNESCO menyerukan kepada semua negara untuk sepenuhnya mengimplementasikan Rekomendasi UNESCO pada Etika Kecerdasan Sosial secepatnya. Kerangka kerja normatif global yang diadopsi secara bulat oleh 193 negara anggota UNESCO ini menyediakan semua perlindungan yang diperlukan,” kata UNESCO dalam siaran pers di laman resminya, Kamis (30/3/2023).

Petisi tersebut telah ditandatangani oleh 2.825 orang pada Minggu (2/4/2023) pukul 16.00 WIB, termasuk tokoh-tokoh penting di bidang teknologi seperti perintis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), Yoshua Bengio, peneliti AI terkemuka lainnya seperti Stuart Russell dari Universitas California-Berkeley dan Gary Marcus dari Universitas New York, serta Elon Musk (CEO Tesla), Steve Wozniak (Co-founder Apple), dan Yuval Noah Harari (Profesor Hebrew University of Jerusalem).

Rekomendasi UNESCO memandu negara-negara dalam memaksimalkan manfaat dari kecerdasan buatan sekaligus meminimalkan risiko-risikonya, seperti diskriminasi dan stereotip, ketidaksetaraan jender, disinformasi, dan persoalan yang menyerang hak privasi, pelindungan data pribadi, serta hak asasi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, rekomendasi UNESCO menyediakan alat untuk memastikan bahwa pengembangan kecerdasan buatan mematuhi aturan hukum dan menghindari bahaya.

Selain itu, rekomendasi UNESCO menempatkan alat penilaian kesiapan sebagai inti panduan untuk negara anggota. Hal ini memungkinkan negara untuk memastikan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam tenaga kerja guna memastikan regulasi yang kuat dari sektor kecerdasan buatan. Rekomendasi UNESCO juga mengatur bahwa negara melaporkan secara teratur kemajuan dan praktik mereka di bidang kecerdasan buatan.

UNESCO menyerukan kepada semua negara untuk bergabung dengan gerakan yang dipimpinnya untuk membangun kecerdasan buatan yang beretika. Laporan kemajuan akan dipresentasikan di Forum Global UNESCO tentang Etika Kecerdasan Buatan di Slovenia pada Desember 2023.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button