Hangout

Petisi WFH, Ternyata Kerja Jarak Jauh Manfaatnya Segudang

Pandemi sudah memudar dan karyawan sudah harus bekerja kembali di kantornya masing-masing. Namun bekerja di kantor dinilai tidak produktif. Pekerja pun menuntut kembali diterapkannya kebijakan work from home (WFH) untuk mengembalikan produktitas kerja. WFH ternyata memiliki banyak manfaat, apa saja?

Di dunia maya muncul Petisi WFH untuk mengembalikan produktivitas bekerja. Petisi tersebut kini sudah ditandatangi hampir 15 ribu orang pada laman Change.org, Rabu (4/1/2023). Petisi WFH itu dibuat seorang warga bernama Riwaty Sidabutar, lantaran work from office (WFO) tidak produktif dan membuat jalanan macet.

Mungkin anda suka

“Dua tahun bisa kerja dari rumah, ketika harus ke kantor lagi rasanya malah bikin tambah stres,” tulis petisi tersebut. Riwaty mengaku jarak dari rumah ke kantor menempuh 20 kilometer. Jika pulang pergi maka ia harus menempuh jarak 40 kilometer. Lebih lanjut, ia menyebut banyak orang yang mengalami hal serupa dengannya.

“WFO juga belum tentu membuat kita lebih produktif. Karena lamanya perjalanan, saya malah jadi lebih lelah dan hasil pekerjaan tidak bagus ketika saya bekerja dari rumah. Di rumah, saya merasa lebih percaya diri, lebih aman dan juga merasa lebih nyaman,” lanjut petisi itu.

Riwaty meminta agar pemerintah melakukan pengkajian kembali terkait kebijakan WFO. Ia juga menyampaikan beberapa negara seperti Belanda sudah melakukan kebijakan itu. Riwaty meyakini Indonesia juga bisa menerapkannya. “Saya ingin meminta agar aturan wajib WFO 100 persen dikaji kembali. Sebagai pekerja, ada baiknya jika kita juga diberikan pilihan untuk dapat bekerja dari rumah,” tuturnya.

Ia meyakini jika penerapan 100 persen WFO dikaji kembali, maka para pekerja akan lebih nyaman dan fleksibel. “Saya yakin dengan adanya aturan ini dari pemerintah, kantor-kantor akan dapat lebih fleksibel sehingga pekerja-pekerja pun bisa lebih nyaman,” tutupnya.

Sebelumnya, kembalinya kegiatan WFO tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2022 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pada kondisi COVID-19 di wilayah Jawa dan Bali.

WFH malah bekerja lebih lama

Masa pandemi yang memaksa setiap orang bekerja dari rumah telah menyadarkan bahwa bekerja dari rumah memiliki banyak manfaat. Karyawan yang diberikan pengaturan kerja yang fleksibel umumnya cenderung bekerja lebih lama.

Clarence Ding, Kepala Praktik Ketenagakerjaan Singapura di firma hukum internasional Simmons & Simmons mengungkapkan, dalam survei terhadap karyawan Los Angeles yang dilakukan oleh Robert Half, 68 persen profesional yang bekerja dari jarak jauh selama pandemi dilaporkan bekerja pada akhir pekan, dengan 45 persen jam kerja lebih lama selama seminggu daripada sebelum pandemi.

“Karena itu pula, kerja jarak jauh ini pada akhirnya menjadi pedang bermata dua. Karyawan memang mendapatkan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar atas kehidupan mereka. Namun sering mengakibatkan karyawan mau tidak mau harus bekerja lebih lama untuk mengimbangi rekan kerja dan mendukung bisnis,” katanya mengutip CNA.

Manfaat WFH

Seperti yang sudah lama kita ketahui, kerja jarak jauh, memiliki banyak keuntungan bagi pekerja. Mengutip Flexjobs, ada banyak manfaat dari bekerja dari rumah, beberapa mungkin sudah Anda ketahui, dan beberapa mungkin lebih membuka mata Anda tentang dampak kerja jarak jauh terhadap pemberi kerja, karyawan, bisnis, dan Bumi ini:

1. Keseimbangan kehidupan-kerja yang lebih baik

Bekerja di rumah atau jarak jauh memiliki jadwal yang fleksibel, yang berarti bahwa pekerja dapat memulai dan mengakhiri hari mereka sesuai pilihannya, selama pekerjaan sudah selesai dengan hasil baik. Pengaturan jadwal kerja ini bisa sangat berharga dalam hal memenuhi kebutuhan kehidupan pribadi. Misalnya mengantar anak ke sekolah, menjalankan beberapa tugas, berolahraga di pagi hari, dan banyak lagi.

2. Mengurangi stres perjalanan

Membuang-buang waktu dalam perjalanan menjadi salah satu kerugian dari pergi ke dan dari tempat kerja. Apalagi di Jakarta, kemacetan yang membosankan dan melelahkan. Meskipun ada transportasi massal seperti MRT tetapi masih harus berdesak-desakan terutama pada jam-jam sibuk.

Kerugiannya tidak hanya waktu dan tentu saja ongkos tetapi juga risiko kesehatan. Lebih dari 30 menit perjalanan satu arah setiap hari dikaitkan dengan peningkatan stres dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa perjalanan 10 mil (16 kilometer) ke tempat kerja setiap hari dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti kolesterol lebih tinggi, gula darah tinggi serta peningkatan risiko depresi.

Menghilangkan perjalanan pulang pergi ke kantor dapat membantu mendukung kesehatan mental dan fisik. Penghematan waktu juga memungkinkan pekerja untuk fokus pada prioritas di luar pekerjaan, seperti tidur ekstra di pagi hari, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, berolahraga, atau makan sarapan sehat.

3. Akses kesempatan kerja lebih luas dan inklusivitas

Salah satu keuntungan besar dari kerja jarak jauh adalah membuka akses kesempatan kerja lebih luas yang tidak dibatasi oleh lokasi geografis. Ini dapat sangat membantu bagi pencari kerja yang tinggal di komunitas pedesaan dan kota kecil di mana mungkin tidak banyak pekerjaan yang tersedia. Selain itu, bekerja jarak jauh adalah cara yang bagus untuk menghindari biaya sewa atau kost bagi karyawan.

Bekerja jarak jauh memungkinkan perusahaan untuk merangkul keragaman dan inklusi dengan mempekerjakan orang dari latar belakang sosial ekonomi, geografis, dan budaya yang berbeda dan dengan perspektif yang berbeda. Ini menjadi hal unik mengingat seringkali perekrutan terbatas pada lokasi tertentu yang dekat dengan perusahaan.

WFH juga memberi kesempatan kepada orang yang mungkin mengalami kesulitan menemukan pekerjaan seperti penyandang disabilitas atau seorang ibu rumah tangga yang membutuhkan waktu lebih fleksibel. Atau fleksibilitas kepada pekerja untuk pergi ke dokter dan janji perawatan kesehatan lainnya bila diperlukan.

4. Penghematan

Orang yang bekerja dari rumah tentu dapat melakukan penghematan. Biaya bahan bakar, perawatan kendaraan, ongkos transportasi, biaya parkir, membeli makan siang, dan lebih banyak lagi. Penghematan juga tidak hanya untuk karyawan. Karena semakin banyak perusahaan mengizinkan karyawan untuk terus bekerja dari jarak jauh pasca-pandemi, seperti Twitter, Square, Shopify, dan Facebook, mereka juga melihat penghematan biaya jangka panjang yang signifikan.

Menurut Global Workplace Analytics, sebuah perusahaan umumnya dapat menghemat sekitar US$11.000 (sekitar Rp170 juta) per tahun untuk setiap karyawan yang bekerja dari rumah setidaknya untuk beberapa waktu. Selama pandemi COVID-19, perusahaan AS menghemat lebih dari US$30 miliar (Rp467 triliun) per hari dengan mengizinkan karyawan bekerja dari rumah. Manfaat ekonomi utama dari pekerjaan jarak jauh ini dapat berlanjut karena lebih banyak perusahaan menjadikannya sebagai solusi jangka panjang.

5. Dampak lingkungan positif

Dengan banyaknya karyawan yang bekerja dari rumah sangat berarti dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dari mulai polusi kendaraan hingga pilihan bagi perusahaan melakukan kebijakan berwawasan lingkungan seperti memilih menggunakan lebih sedikit kertas dan penggunaan listrik untuk AC, penerangan serta komputer.

6. Lebih nyaman bagi karyawan

Bekerja di rumah juga dapat menciptakan ruangan kerja di rumah yang nyaman. Apakah Anda menginginkan kursi yang lebih ergonomis atau memiliki masalah kesehatan yang memerlukan peralatan kantor khusus, semuanya sesuai selera dan kenyamanan.

7. Peningkatan produktivitas dan kinerja

Kerja dari rumah biasanya menghasilkan lebih sedikit interupsi, lebih sedikit politik kantor, lebih tenang, dan rapat yang lebih sedikit (atau lebih efisien). Dengan berkurangnya perjalanan, bekerja jarak jauh biasanya memiliki lebih banyak waktu dan lebih sedikit gangguan, yang mengarah pada peningkatan produktivitas.

Jika dilakukan dengan benar, pekerjaan jarak jauh memungkinkan karyawan dan perusahaan untuk fokus pada hal yang benar-benar penting yakni kinerja. Lingkungan kantor bisa menciptakan ‘false positive’ yang bisa menimbulkan bias. Lagi pula, datang lebih awal dan pulang terlambat mungkin ‘terlihat’ seperti lebih banyak pekerjaan, tetapi kinerja sebenarnya adalah indikator produktivitas yang jauh lebih baik.

Survei FlexJobs tahun 2020 menemukan lebih dari separuh responden (51 persen) mengatakan bahwa mereka lebih produktif bekerja dari rumah selama pandemi. Ketika ditanya mengapa, banyak yang menyebutkan lebih sedikit interupsi dan lingkungan kerja yang tenang (68 persen untuk keduanya) sebagai bagian dari alasan peningkatan produktivitas mereka.

8. Kehidupan kerja yang lebih bahagia dan lebih sehat

Bekerja jarak jauh yang fleksibel cenderung menjadi karyawan yang lebih bahagia dan lebih setia, antara lain karena bekerja dari rumah terbukti menurunkan stres, memberikan lebih banyak waktu untuk hobi dan minat, serta meningkatkan hubungan pribadi. Selain kesehatan dan kesejahteraan pribadi, hubungan rekan kerja dan manajer bisa lebih positif tanpa gangguan dan politik yang menyertai pekerjaan di kantor.

Bekerja dari rumah juga dapat menghasilkan kesehatan yang lebih baik dalam berbagai cara. Seperti lebih banyak waktu untuk aktivitas fisik, kemampuan untuk makan lebih sehat, bisa sembuh dari sakit atau operasi di rumah, lebih sedikit paparan penyakit, kemudahan merawat masalah kesehatan atau kecacatan serta pilihan menciptakan ruang kerja yang nyaman.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button