Petugas Haji 2025 Dipotong 50 Persen, TNI Dilibatkan Dua Kali Lipat


Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan Pemerintah Arab Saudi telah memangkas kuota petugas haji Indonesia sebesar 50 persen untuk musim haji 2025. Kuota yang diberikan kini hanya sebanyak 1.000 orang.

Menag menyatakan telah melakukan lobi intensif agar kuota tersebut bisa ditambah. 

“Ini kebijakan baru, dipotong 50 persen. Jadi, mungkin kita hanya dapat petugas haji 1.000. Tapi saya sudah lobi kemarin,” ujar Menag di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Tantangan di Tengah Jamaah Lansia

Menag menyoroti kebutuhan signifikan akan petugas haji, terutama karena meningkatnya jumlah jamaah lanjut usia (lansia). Kehadiran petugas dianggap vital untuk membantu kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.

“Petugas haji kita ini sebenarnya membantu Saudi Arabia juga. Jadi, makin perlu banyak petugas,” ujarnya. Jika kuota petugas tetap terbatas, Pemerintah Arab Saudi berjanji akan membantu menangani jamaah Indonesia.

“Kalau petugas kita kurang, otomatis petugas Saudi Arabia yang akan meng-handle,” tambahnya.

TNI Dilibatkan Dua Kali Lipat

Sebagai langkah mitigasi atas pengurangan kuota, Kementerian Agama (Kemenag) berencana menambah kuota petugas haji dari unsur TNI hingga dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafi’i, menyampaikan rencana ini setelah bertemu Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

“Tahun lalu kuota petugas TNI sebanyak 100 orang. Tahun depan akan ditambah menjadi sekitar 200 orang,” kata Syafi’i.

Mitigasi di Armuzna

Pelibatan lebih banyak personel TNI diharapkan dapat memperkuat mitigasi risiko di area puncak haji, seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Syafi’i menegaskan, personel TNI memiliki keterampilan khusus yang sangat membantu dalam kondisi darurat.

“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji,” jelasnya.