Ketua Organizing Committee (OC) atau panpel Piala Presiden 2024 Risha Adi Wijaya, mengamini ihwal rencana penerapan regulasi, wajib memainkan pemain berlabel Timnas selama berjalannya kompetisi pra-musim.
Wacana ini semula digaungkan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir saat mengumumkan jadwal pelaksanaan Piala Presiden 2024 di Istana Kepresidenan, pada Rabu (10/7/2024) lalu.
“Tadi memang ada masukkan dari Pak Erick sangat luar biasa karena memang ini demi kemajuan sepak bola Indonesia. Ini kan turnamen pramusim sebenarnya,” ujar Risha saat ditemui saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024)
“Jadi pramusim itu membolehkan klub untuk bereksperimen terhadap pemain-pemainnya, tapi ada kewajibannya, selama pemain itu berstatus pemain tim nasional wajib dimainkan,” kata dia menambahkan.
Meski demikian, Risha menegaskan regulasi tersebut bersifat fleksibel. Artinya pelatih boleh saja mengganti pemain timnas di tengah babak, mengingat setiap juru taktik pastinya ingin menjajal seluruh pemain yang ada.
“Mengikat di Piala Presiden, tapi pada prinsipnya ini pramusim. Harus diingat pramusim itu klub-klub saat ini sedang dalam proses trial pemain-pemainnya. Oleh karena itu kita sedikit lebih fleksibel,” ujar Risha.
Sebelumnya Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir mengisyaratkan agar setiap tim yang berlaga di Piala Presiden 2024 wajib memainkan pemain berlabel Timnas Indonesia selama bergulirnya kompetisi.
“Ditambah lagi kewajiban memainkan seluruh pemain tim nasional yang ada di klub masing-masing. Kita harapkan adanya beberapa wasit asing yang akan memimpin pertandingan,” kata Erick beberapa waktu lalu.
Di tahun ini, hanya ada delapan tim yang bakal bersaing di Piala Presiden 2024. Kedelapan tim dibagi menjadi dua grup, untuk memperebutkan total hadiah senilai Rp5 miliar.
Grup A ditempati oleh Persib Bandung, PSM Makassar, Persis Solo, dan Borneo FC Samarinda. Sementara Grup B, dihuni Bali United, Persija Jakarta, Madura United dan Arema FC.