Usai mendapat pinjaman lunak dari Bank Dunia 30 juta dolar AS atau Rp465 miliar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan dimanfaatkan untuk mendukung perhelatan besar, salah satunya ajang balap MotoGP.
“Gunanya untuk mendukung kegiatan-kegiatan termasuk Motogp, jadi tidak kita siapkan tidak pada menit-menit terakhir, tapi sudah tersedia pendanaannya melalui tourism fund yang akan mendukung branding nasional, promosi pariwisata, dan juga penyelenggaraan kegiatan atau event,” ujar Sandiaga dalam The Weekly brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (4/12/2023).
Menkeu Sri Mulyani pernah mengungkapkan untuk menggelar MotoGP tahun 2022, APBN harus menyiapkan dana Rp1,3 triliun. Anggaran tersebut disalurkan dengan skema penyertaan modal negara (PMN) BUMN kepada PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Selain alokasi PMN ke BUMN, APBN juga disalurkan melalui penganggaran kementerian dan lembaga sebesar Rp 1,18 triliun, Insentif PPN atas Jasa Kena Pajak sebesar Rp 240,73 miliar, dan Insentif Bea Masuk dan Pajak Impor senilai Rp 10,41 miliar.
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pernah mengungkapkan dalam penyelenggaraan MotoGP dan World Superbike (WSBK) tahun 2022 mengalami kerugian mencapai Rp100 miliar.
Penyebabnya, karena pemasukan dari iklan dan sebagainya lebih kecil dibandingkan biaya operasionalnya. Kerugian akibat penyelenggaraan MotoGP mencapai Rp50 miliar.
Bahkan untuk pengembangan kawasan Mandalika, ITDC atau InJourney harus menanggung beban utang mencapai Rp4,6 triliun. Utang tersebut terbagi atas kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp1,2 triliun dan jangka panjang Rp3,4 triliun.
JSelanjutnya Menteri Sandiaga menjelaskan dengan pinjaman lunak dari Bank Dunia tersebut juga bisa untuk mendukung Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan lintas kementerian dan lembaga, termasuk program Kampanye Sadar Wisata (KSW) pada 2024 yang dikelola Kemenparekraf.
Rencananya, jelas Menparekraf Sandiaga, penggunaan pinjaman lunak ini akan dikuatkan dengan Peraturan Presiden yang akan ditandatangani pada awal tahun 2024. Sehingga dana untuk sektor pariwisata dapat dimanfaatkan pada pertengahan 2024.
Target ini sesuai dengan arahan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, Erick Thohir. Saat ini pun rapat terbatas tetap dilakukan tentang penggunaan pinjaman lunak Bank Dunia ini.
“Indonesian Tourism Fund ratasnya sudah memberikan persetujuan, pak Menko Marves Ad Interim Erick Thohir menyampaikan harapan bahwa akhir tahun atau awal tahun depan Perpresnya sudah di tandatangani sehingga tourism fund ini bisa beroperasi pertengahan 2024,” jelasnya tentang arahan dari Menko Maves ad interim, Erick Thohir.
Selain pendanaan dari Bank Dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga akan menyiapkan dana pendukung untuk kelanjutan program KSW 2024. Hingga sejauh ini, Kemenparekraf masih menggodok perhitungan anggaran untuk program tersebut.
Sandiaga mengatakan dana-dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung desa-desa wisata yang membutuhkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan penguatan kelembagaan.
Leave a Reply
Lihat Komentar