News

PKB Buka Peluang Gabung Indonesia Bersatu, PKS Tunggu Momentum

PKB membuka peluang untuk bergabung dalam koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri atas Golkar, PAN dan PPP. Sementara PKS masih melakukan proses penjajakan dan menunggu momentum untuk menentukan koalisi.

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid yang juga Wakil Ketua MPR mengapresiasi pembentukan koalisi Indonesia Bersatu dan terbuka potensi PKB bergabung. Apalagi Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin turut menjalin komunikasi dengan para ketum parpol koalisi Indonesia Bersatu.

“Gus Muhaimin sudah berkomunikasi dengan Pak Airlangga dan juga dengan parpol lain. Akan tetapi, untuk tiga parpol yang berkumpul, PKB belum memastikan sikapnya apakah bersama-sama atau nanti membangun koalisi yang lain,” kata Jazilul, Minggu (15/5/2022).

Menurut dia, terbentuknya koalisi Indonesia Bersatu menguatkan potensi Pilpres 2024 bakal diikuti lebih dari dua pasangan capres-cawapres. Malahan PKB memprediksi terdapat tiga pasangan capres-cawapres yang bakal berkontestasi pada 2024.

Jazilul juga menyinggung koalisi Indonesia Bersatu belum mendeklarasikan capres yang diusung sekaligus belum mengumumkan agenda besar koalisi kepada publik. Sedangkan PKB solid mengusung Cak Imin sebagai capres pada 2024.

Dihubungi terpisah, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengtakan partainya masih menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik. PKS belum menentukan akan bergabung atau tidak bersama Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Partai Golkar, PAN dan PPP.

“PKS terus melakukan komunikasi politik dengan banyak pihak. Pada waktunya akan diumumkan kawan koalisinya,” kata Mardani.

PKS, lanjut Mardani, masih mencari dan menyusun formulasi koalisi. Intinya koalisi yang nantinya dibangun harus memiliki kesamaan visi dan misi memenangkan Pemilu 2024.

“Dasarnya adalah kesamaan niat membangun Indonesia yang bebas korupsi dan maju. Dan tentu punya peluang menang Pilpres 2024,” jelasnya.

Sekalipun mengapresiasi pembentukan koalisi Indonesia Bersatu, Mardani menilai pembentukan koalisi masih terlalu dini dilakukan. “Apresiasi bagi koalisi dini yang digagas Golkar, PPP dan PAN. Semoga memajukan demokrasi,” tuturnya. [WIN]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button