Ototekno

Podcast Makin Populer, Spotify Caplok Startup Podsights dan Chartable

Konten audio digital seperti podcast, radio dan audiobook mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di berbagai belahan dunia.  Untuk itu Spotify Inc membeli dua perusahaan rintisan yang berhubungan dengan podcast, Podsights dan Chartable, untuk mengembangkan bisnis di industri tersebut.

Podsights, melansir dari Reuters, Kamis (17/02), memberikan masukan tentang iklan, area yang menurut Spotify menjadi tantangan besar. Sementara itu, Chartable memberikan masukan tentang audiens agar penerbit podcast bisa mengukur efektivitas kampanye mereka.

“Akuisisi kami terhadap pemain teknologi podcast Podsights dan Chartable membantu kami mengejar tujuan meningkatkan masukan soal ukuran audio digital,” kata kepala pemasaran bisnis iklan Spotify, Khurrum Malik.

Spotify sejak 2019 telah membeli beberapa jaringan tersebut antara lain Gimlet Media dan Anchor.

Perusahaan tersebut juga bekerja sama dengan tokoh populer antara lain Joe Rogan dan Alex Cooper “Call Her Daddy”.

Spotify juga membeli Megaphone agar penerbit podcast bisa mendapatkan uang dari konten mereka.

Firma eMarketer memprediksi nilai podcast bisa mencapai 2 miliar dolar Amerika Serikat pada 2023.

Spotify belum memberikan informasi untuk nilai akuisisi Podsights dan Chartable.

Didirikan pertama kali di Swedia, tapi berdasarkan catatan Mirror, Spotify baru membuka pendaftaran layanan gratis bagi publik di Inggris pada 2009. Kemudian pada July 2011, Spotify mulai hadir di Amerika Serikat.

Saat itu, The Verge mewartakan Spotify menawarkan trial untuk menikmati musik tanpa batas selama enam bulan secara gratis. Namun pada Maret 2012, Spotify kemudian menghapus semua batasan pada tingkat layanan gratis tanpa batas waktu.

Berdasarkan informasi di laman resminya, Spotify punya banyak fitur nih, Be-emers. Enggak cuma buat para pendengar, Spotify juga menyediakan berbagai fitur khusus untuk para artis hingga developer yang ingin menghubungkan musik di Spotify ke aplikasi buatannya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button