News

Polisi Salah Tangkap Bjorka di Madiun, Pakar TI Singgung Kasus Sambo

Jumat, 16 Sep 2022 – 19:58 WIB

bjorka hacker doxing

Ilustrasi Bjorka- (Foto: inilah.com)

Babak baru pencarian Bjorka tampaknya belum selesai. Setelah ada kabar terduga Bjorka ditangkap polisi, ternyata ia masih bisa berkomentar pada akun Telegram miliknya, juga di Breach.to. Pakar Teknologi Informatika Heru Sutadi, melihat pemerintah tidak seharusnya salah sasaran atau salah tangkap karena bisa membuat kepercayaan masyarakat menurun seperti halnya kasus Ferdy Sambo yang belakangan ramai. Untuk itu menurutnya pengumuman ke publik hanya jika Bjorka asli memang sudah diamankan.

“Kasus Sambo menjadi pelajaran berharga bahwa masyarakat kian cerdas dan diam-diam akan mengawal kasus ini agar tidak ada kambing hitam, atau salah tangkap, yang akan membuat optimisme masyarakat dengan kehadiran Satgas akan berubah menjadi distrust(rasa tidak percaya),” kata Heru kepada inilah.com, Jumat (16/9/2022).

Heru juga menilai dalam kasus Bjorka ini, Satgas harus bisa melakukan investigasi secara ilmiah guna bisa mencari siapa dan di mana Bjorka yang sesungguhnya. “Kerja Satgas juga harus berbasis Scientific Cyber Crime Investigation. Harus jelas bilamana kemudian mengamankan seseorang yang diduga Bjorka,” jelasnya.

Sehubungan dengan salah tangkap Bjorka, DarkTracer sebagai pemberi kisi-kisi terduga Bjorka dianggapnya cukup berpengalaman dan datanya cukup akurat. Tetapi sayangnya Bjorka ternyata lebih licin dari dugaan DarkTracer dan sudah mempersiapkan diri dengan baik.

Heru juga tidak melihat kepentingan yang terlalu tinggi dalam menangkap Bjorka, ini lebih kepada ego pemerintah yang pejabatnya sudah dipermalukan karena data yang dikelola instansi pemerintah bocor dan dibiarkan. Dalam pandangannya, Bjorka cukup berpengalaman.

“Baiknya Satgas bekerja senyap, pastikan kerja secara ilmiah. Sebab, ini reputasi Satgas, reputasi Menko Polhukam bahkan nama Indonesia dipertaruhkan,” jelas Heru.

Polisi salah tangkap Bjorka

Sebelumnya polisi disebut menangkap seorang pria berinisial MAH di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Rabu petang, Rabu (14/9/2022). Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan kabar penangkapan itu. Namun dia mengatakan penyidik masih belum bisa menyimpulkan apakah pria itu adalah peretas Bjorka. Statusnya saat ditangkap pun tak jelas.

“Belum disimpulkan seperti itu (peretas) karena masih didalami tim khusus. Saya tidak berkompeten menjelaskan sebelum tim khusus nanti telah selesai bekerja,” kata Dedi saat dihubungi, Kamis, 15 September 2022.

Namun, pada kamis (15/9/2022), Bjorka tetap muncul pada akun telegram dan Breach.to. “Pemerintah Indonesia mencari saya?” tanya Bjorka.

Ia juga memperlihatkan tangkapan layar judul dari media online di Indonesia bahwa polisi menangkap seorang pemuda di Madiun. “Anak ini kini telah ditangkap dan sedang diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk DarkTracer, adalah dosa Anda memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia dan telah memberikan informasi yang salah kepada sekelompok idiot,” tulisnya.

Pagi ini, Bjorka kembali membuktikan dirinya belum tertangkap, bahkan memberi perhatian kepada korban yang salah tangkap yang merupakan penjual es yang tidak memiliki laptop atau komputer. “Anak ini mungkin disiksa untuk mengaku oleh pemerintah Indonesia,” tulisnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button