Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) NEzar Patria menyatakan ada penurunan penggunaan isu politik identitas jelang gelaran pesta demokrasi 2024. Hal ini menunjukkan isu ini sudah usang sekaligus memperlihatkan makin dewasanya kecerdasan politik masyarakat.
Kita juga mencermati ada penurunan pemakaian politik identitas di dalam pemilu, kali ini dan kita juga cukup mengapresiasi hal itu, saya kira masyarakat kita juga semakin dewasa,” katanya di agenda Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Dewasa Berdemokrasi pada Pemilu 2024, Senin (29/1/2024).
Nezar mengatakan, berkurangnya pemakaian politik identitas disebabkan karena adanya pengalaman pemilu yang sudah pernah dijalankan masyarakat sebelumnya, yakni pada 2014 dan 2019.Kala itu, kata dia, masyarakat Indonesia mengalami politik yang kacau karena politik identitas.
“Mungkin dengan pengalaman pemilu dua kali, pilpres sebelumnya yang di haru-biru politik identitas dan nyaris membelah bangsa, saya kira banyak di antara kita yang mencatat hal itu memetik pelajaran, mungkin. Masyarakat juga ingat di pemilu 2014-2019 itu ketegangan luar biasa dan sampai ke meja makan keluarga itu dan bahkan ada suami istri berbeda pandangan untuk tidak berakhir di KUA,” tutur dia.
Nezar mengungkapkan, politik identitas tidak lagi menjadi wacana dominan dalam perbincangan-perbincangan atau persaingan-persaingan di tengah proses pesta demokrasi kali ini.
Sementara dari sisi penyebaran informasi bohong ,Kominfo mencatat ada 227 temuan hoaks pemilu hingga 21 Januari 2024. Kominfo juga sudah mengajukan penarikan konten sebaran hoaks pemilu sebanyak 1.558 dari 2.975 total sebaran.
Leave a Reply
Lihat Komentar